Trump Peringatkan Peluang Konflik Besar di Tengah Ketegangan Israel-Iran
- AP Photo/Alex Brandon
Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memperingatkan bahwa ada “peluang terjadinya konflik besar” di Timur Tengah, dan mengonfirmasi bahwa serangan Israel terhadap Iran “mungkin terjadi”.
Berbicara kepada wartawan pada hari Kamis, Trump mengatakan dia akan "senang menghindari konflik" dan menyarankan bahwa AS ingin Israel menunda rencana untuk menyerang situs nuklir Iran sementara Washington dan Teheran melanjutkan negosiasi mereka.
"Saya ingin mencapai kesepakatan dengan Iran. Kami sudah cukup dekat dengan kesepakatan... Saya lebih suka kesepakatan," kata presiden AS.
“Selama saya merasa ada kesepakatan, saya tidak ingin mereka [Israel] masuk karena saya rasa itu akan merusaknya – mungkin membantu sebenarnya, tapi juga bisa merusaknya.”
Namun, Trump mengatakan bahwa serangan Israel “sangat mungkin terjadi” tanpa menjelaskan apakah AS akan berpartisipasi atau membantu dalam serangan tersebut.
Komentarnya muncul sehari setelah AS menarik beberapa diplomatnya dari kawasan itu dan menempatkan kedutaan besarnya dalam siaga tinggi di tengah laporan kemungkinan serangan Israel terhadap Iran.
“Ada kemungkinan terjadinya konflik besar,” kata Trump dilansir Aljazeera.com pada Jumat, 14 Juni 2025.
"Banyak warga Amerika di daerah ini. Dan saya berkata: Kita harus memberi tahu mereka untuk keluar karena sesuatu bisa saja terjadi segera, dan saya tidak ingin menjadi orang yang tidak memberi peringatan, dan rudal akan terbang ke gedung-gedung mereka. Itu mungkin saja terjadi."
Kemudian pada hari Kamis, presiden AS menegaskan kembali komitmennya untuk berdiplomasi dengan Iran. "Seluruh pemerintahan saya telah diarahkan untuk berunding dengan Iran," tulisnya dalam sebuah posting media sosial. "Mereka bisa menjadi Negara Besar, tetapi mereka pertama-tama harus benar-benar melepaskan harapan untuk memperoleh Senjata Nuklir."
Pembicaraan nuklir
Pejabat AS dan Iran telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan sejak April untuk mencapai kesepakatan nuklir guna mencegah perang. Posisi yang dinyatakan Trump adalah bahwa Iran tidak akan pernah diizinkan memperoleh bom nuklir.
Teheran menyangkal tengah berupaya memperoleh senjata nuklir, tetapi menekankan bahwa mereka memiliki hak untuk memperkaya uranium di dalam negeri – sebuah proses mengubah atom uranium untuk menghasilkan bahan bakar nuklir.