Terungkap! 4 Anggota TNI AD Diduga Aniaya Prada Lucky hingga Tewas

Prajurit Muda TNI AD Prada Lucky Tewas Penuh Luka Lebam
Sumber :
  • Jo Kenaru/tvOne/NTT

NTT, VIVA – Kasus kematian tragis Prada Lucky Chepril Saputra Namo mulai menemukan titik terang. Empat prajurit TNI AD berpangkat Prajurit Satu (Pratu) diduga terlibat dalam penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya prajurit berusia 23 tahun tersebut.

Prada Lucky merupakan anggota TNI yang bertugas di Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM) yang berlokasi di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Komandan Kompi (Danki) C Yon TP 834/WM, Lettu Inf Rahmat, menjelaskan bahwa setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), timnya berhasil mengidentifikasi keterlibatan empat anggota Batalyon TP 834/WM Nagekeo yang berpangkat Pratu dan merupakan rekan korban.

Jasad Prada Lucky tiba di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Photo :
  • Frits/tvOne/Kupang

"Setelah melakukan olah TKP, kami menemukan empat orang yang diduga melakukan pemukulan terhadap almarhum Prada Lucky. Keempat terduga pelaku tersebut berpangkat Pratu," kata Lettu Inf Rahmat pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Lettu Rahmat juga menambahkan bahwa keempat terduga pelaku kini telah diamankan di Sub Denpom Ende untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Ayah Korban Tuntut Hukuman Mati

Serma Kristian Namo, ayah dari Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang tewas diduga akibat penganiayaan oleh anggota TNI lainnya, menuntut hukuman mati dan pemecatan bagi para pelaku.

"Hukuman yang pantas bagi pelaku hanya dua, hukuman mati dan pemecatan. Tidak ada hukuman lain yang lebih rendah," tegas Serma Kristian dalam video yang beredar.

Ia menjelaskan bahwa anaknya, Prada Lucky, diduga menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah anggota TNI di Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere (Yon TP 834/WM) yang berlokasi di Kabupaten Nagekeo, NTT.

"Anak saya telah meninggal, dan mereka yang menyiksanya akan mendapatkan balasan. Saya bersumpah, sebagai tentara, saya akan mempertaruhkan nyawa saya untuk keadilan bagi anak saya," ungkap Serma Kristian yang juga merupakan anggota TNI aktif di Kodim 1627 Rote Ndao di Terminal Cargo Bandara El Tari, Kupang saat mendampingi jenazah anaknya yang tiba dari Nagekeo, Kamis siang.

Jenazah Prada Lucky disemayamkan di rumahnya di Asrama TNI AD Kuanino Kota Kupang, dan menurut rencana, pemakaman dilakukan pada Sabtu, 9 Agustus pagi. (Jo Kenaru/tvOne/NTT)