Menhub Baru Harus Sanggup Menghukum Berat Lion Air

ilustrasi penerbangan delay
Sumber :
  • Halomoney
VIVA.co.id - Keterlambatan jadwal penerbangan maskapai Lion Air pada Minggu lalu, 31 Juli 2016, berbuntut panjang. Presiden Direktur Lion Air dipanggil Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk memaparkan alasan penundaan bisa terjadi. 

Pemanggilan ini cukup beralasan, jika melihat penundaan yang terjadi pada jadwal penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Lombok, Bengkulu, Surabaya, Palembang dan Banjarmasin.

Tak tanggung-tanggung, jadwal penerbangan yang mestinya Minggu sore, baru diberangkatkan Senin pagi, 1 Agustus 2016, sehingga membuat para penumpang dipaksa menginap di bandara. 

Berikut beberapa jadwal penerbangan yang tertunda cukup lama:

JT 592 CGK - Surabaya, 179 penumpang, jadwal 18.20 WIB, berangkat 07.05 WIB.
JT 590 CGK - Surabaya, 190 penumpang, jadwal 20.00 WIB, berangkat 07.50 WIB.
JT 630 CGK - Bengkulu, 180 penumpang, jadwal 16.20 WIB, berangkat 09.10 WIB.
JT 650 CGK - Lombok, 103 penumpang, jadwal 20.00 WIB, berangkat 09.05 WIB.
JT 332 CGK - Palembang, jadwal 19.50 WIB, berangkat 00.21 WIB.
JT 526 CGK - Banjarmasin, 201 penumpang, jadwal 16.40 WIB, berangkat 07.15 WIB.

Sebelum ada kepastian berangkat di pagi harinya, penumpang sempat emosi sehingga memblokir eskalator yang menghubungkan terminal 1A menuju gerbang boarding room. Suasana mereda, setelah pihak Lion Air pun memberikan kepastian jadwal keberangkatan mereka.

"Penyebab utama dari delay ini adalah masalah operasional, di mana kami harus mengganti crew (awak), karena dampak delay pada siang hari yang disebabkan oleh masalah operasional, sehingga dampaknya kami harus melakukan penggantian crew pada penerbangan tujuan Lombok, Bengkulu, Surabaya, dan Banjarmasin," kata Presiden Direktur Lion Air, Edward Sirait, dalam siaran persnya menanggapi penundaan itu di Jakarta, Senin, 1 Agustus 2016.

Menurutnya, saat melakukan penggantian awak pesawat, Lion Air terkena limitasi jam operasional bandara tujuan. Akibatnya, manajemen harus menunda penerbangan sampai pagi hari ini.

Sehari kemudian, usai pertemuan dengan Menteri Perhubungan, Edward Sirait meminta maaf atas insiden keterlambatan itu. Dia pun mengungkapkan telah menyampaikan berbagai data kejadian, yang menjadi potensi delay atau kendala pada penerbangan.

"Aturan tetap kita jalani secara konsisten dari Kemenhub, penumpang sudah diberi kompensasi sesuai aturan Kemenhub. Kami mohon maaf. Perbaikan demi perbaikan sudah kami jelaskan dalam rapat klarifikasi ini, menyampaikan juga hal-hal yang menjadi potensi dan kendala-kendala," kata Edward dalam konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Selasa, 2 Agustus 2016.