Muslihat Uang Gaib Dimas Kanjeng

Taat Pribadi, Pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo Jawa Timur. Lelaki ini mengaku dirinya bisa menggandakan uang dan kini menjadi tersangka penipuan dan pembunuhan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Istimewa

Perempuan cerdas yang dikenal sebagai mantan Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu, bahkan nekat mendatangi Mabes Polri hanya untuk meminta penangguhan penahanan dan memprotes penangkapan Taat Pribadi seperti teroris.

"Pakaian (anggota polisi) lengkap, ibarat (mau melakukan) penangkapan mungkin teroris," ujar Marwah Daud Ibarahim di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 26 September 2016.

FOTO: Mantan anggota DPR RI Marwah Daud Ibrahim

Tak jelas alasan Marwah Daud sebegitunya mempercayai Dimas Kanjeng. Namun perempuan asli Sulawesi Selatan yang pernah duduk sebagai anggota DPR tiga periode dan pernah menjadi asisten peneliti di Bank Dunia itu betul-betul pasang badan soal Dimas Kanjeng Taat Pribadi. "Dia aset untuk Indonesia," kata Marwah dengan yakin.

Bahkan, begitu percayanya Marwah terhadap Dimas Kanjeng, perempuan berhijab ini berani menantang agar Taat Pribadi diizinkan untuk melakukan atraksinya menarik uang gaib di hadapan Presiden Joko Widodo.

"Jika diizinkan melakukan ritual, kami akan datangkan uang di hadapan Presiden," kata perempuan lulusan American University tersebut pada Selasa, 27 September 2016.

Lantas sejauh manakah kebeneran kesaktian dari sang Dimas Kanjeng? Kepolisian terus mengusut sejumlah dugaan penipuan yang dilakukan oleh Taat Pribadi. Namun sejumlah barang bukti memang menguat jika Dimas Kanjeng memang penipu ulung.

Uang rupiah dan asing yang sempat diberikannya kepada seorang korbannya di Sulawesi Selatan, ternyata seluruhnya uang palsu. Begitu pun dengan emas batangan yang memiliki berbagai logo, ternyata juga seluruhnya palsu.

Lalu, hingga kini belum ada satu pun pengikut Dimas Kanjeng yang mengaku telah menerima uang dari hasil menabung mereka di Bank Gaib milik Taat Pribadi. Seluruhnya masih berharap dan berkemungkinan gigit jari.

Sebabnya uang yang terlanjur disetrorkan sebagai mahar kepada Dimas Kanjeng tetap tak berbuah manis seperti yang pernah dijanjikan kepada mereka. Tidak sedikit pengikut Dimas Kanjeng yang justru jatuh melarat karena uangnya habis disetorkan ke Dimas Kanjeng.

"Kalau ingin kaya itu ya bekerja. Bukannya mempercayai orang-orang semacam itu (Dimas Kanjeng) kata Ketua MUI Jawa Timur Abdussomad.