- Raden Jihad Akbar/VIVA.co.id
Artinya apa? Belum semua orang mempunyai akses. Kalau akses itu adalah memang semua bisa free sampai tingkat SMA, di beberapa provinsi memang sudah. Mungkin kita harus pikirkan ke depan, ada akses yang sama, di pendidikan, di kesehatan. Kalau cara-cara itu ditempuh, kemiskinannya mungkin akan gradual menurun. Memang tidak akan cepat, tapi dalam jangka panjang akan bagus itu.
Terkait dengan sensus ekonomi, bagaimana potret perekonomian Indonesia 10 tahun terakhir?Â
Saat ini jumlah usaha atau perusahaan di Indonesia tahun 2016 sebanyak 26,7 juta. Dibandingkan 2006, 10 tahun yang lalu, naiknya sekitar 17,6 persen. Ada pattern yang menarik di sana.Â
Apa temuan menarik dari hasil sensus tahap pertama yang dilakukan?Â
Kalau kita lihat per pulau, 60 persen dari usaha itu masih ada di Jawa. Tapi, kalau dilihat pertumbuhan jumlah usahanya, yang banyak itu di Indonesia Timur seperti di Papua dan Maluku. Ini hasil sementara, nanti detailnya kita harapkan Desember.
Hasil sensus menemukan bahwa hanya 30 persen yang mempunyai lokasi usaha khusus. Artinya, 70 persen campur rumah tangga, pedagang kaki lima, dan sebagainya. Jadi sebagian besar nanti akan masuk usaha menegah kecil (UMK).Â
Indikasi itu sebenarnya sudah terlihat, saat kita rilis data tenaga kerja bahwa 58 persen tenaga kerja kita bergerak di informal. Karena di negara mana pun informal bisa menjadi sebuah katup, kalau kita bercermin kembali pada kejadian tahun 1997 dan sebagainya.Â
Jadi kalau dilihat kekuatannya, dari jumlah usaha, jumlah tenaga kerja, semua akan lebih besar di sektor informal atau UMK. Tapi, kalau dari share, tetap saja UMB yang dijamin paling besar.
Jumlah usaha masih terpaku di Pulau Jawa, pemerataan ekonomi belum tercapai?
Ya, dari share PDB kelihatan. Fenomena ini sudah lama terjadi, Pulau Jawa, terutama Jakarta, itu jadi gula-gula.Tapi pertumbuhan usahanya selama 10 tahun paling tinggi di Maluku dan Papua.Â
Memang betul ke depan kita harus menyebar kue perekonomian itu di luar Jawa. Dan itu mudah-mudahan dengan sentuhan infrastruktur yang sedang dibangun di luar Jawa, bisa mengalihkan ke sana.Â