Kepala BPS Suhariyanto

Penurunan Kemiskinan Bergerak Lambat

Kepala Badan Pusat Satatistik, Suhariyanto
Sumber :
  • Raden Jihad Akbar/VIVA.co.id

Tidak meratanya kegiatan ekonomi memang persoalan yang puluhan tahun kita hadapi, bahwa Jawa sudah terlalu padat. Kita sudah tahulah. Jadi komitmen membangun Indonesia Timur harus lebih ditingkatkan.

Menteri Muhajir: Kemiskinan Ekstrem di Indonesia Ibarat Kerak Nasi

Berdasarkan potret BPS, apa yang kurang di Indonesia Timur untuk melakukan kegiatan usaha?

Infrastruktur yang pengaruh pada konektivitas. banyak sebetulnya daerah yang memproduksi komoditas yang bagus, tetapi ketika dia tidak punya pelabuhan, dia harus lewat provinsi lain, sehingga cost-nya menjadi panjang sekali. 

5 Provinsi dengan Kemiskinan Tinggi di Indonesia

Saya sangat memahami bapak presiden sangat berusaha membangun infrastruktur dan konektivitas, karena itu penting sekali. Bisa dicek sama teman-teman kalau ada kabupaten yang produknya bagus banget, tapi akhirnya agak susah ya berkembang. 

Misalnya, di Kalimantan Timur. Kalau dari Balikpapan ke Samarinda, itu namanya buah naga sudah luar biasa. Itu buah naganya bagus sekali, tapi bagaimana buah naga itu dipasarkan di sana kalau tidak ada konektivitas.

Kemiskinan di Depok Terendah ke-3 di RI, Kota Ini Jadi yang Pertama

Jadi kuncinya infrastruktur dan konektivitas.  Jujur selama beberapa periode ditinggalkan, dan lebih terkonsentrasi ke Jawa. Tapi sekarang lebih bergulir, tentu butuh biaya banyak dan dengan memperhatikan keuangan negara, mudah-mudahan bisa cepat.

Terlepas dari berbagai isu tersebut, apa yang Bapak rasakan saat ini duduk di kursi Kepala BPS?

Lumayan sibuk. Sejak dilantik sudah pulang malam-malam, tapi enggak apa-apa. Yang penting teman-teman punya semangat yang sama untuk memperbaiki. Kalau kita ada semangat yang sama pasti kan enak.

BPS menyajikan suatu data yang akurat, agar bisa menjadi landasan untuk membuat suatu kebijakan. Apa yang akan dilakukan Bapak?

BPS kemarin sudah duduk bersama Kantor Staf Presiden, dan juga Bappenas, nanti itu satu data. Untuk peningkatan kualitas data sendiri, ada beberapa hal pembenahan di dalam, supaya ke depannya lebih enak. 

BPS arahnya adalah paperless. Jadi kita sedang menggunakan tablet untuk uji coba data satuan kerja nasional, tenaga kerja, dan dicoba untuk holtikultura. Tapi memang jumlah equipment kita masih terbatas. Itu dari sisi pelaksanaan.

Kalau untuk pelayanan publik, ada beberapa hal prioritas saya. Kita  juga akan mulai implementasikan web versi empat. Di sana nanti akses datanya akan jadi makin cepat. Kemudian saya inginnya tabel-tabel BPS itu bentuknya infografis ya. Jangankan masyarakat umum, wartawan aja begitu, jadi mungkin ketika press rilis, saya tidak perlu menampilkan tabel yang bulet begitu, yang susah dicerna. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya