Tiongkok Masih Jadi Pangsa Pasar Utama Ekspor RI

Pembangkit bertanaga surya di Tiongkok
Sumber :
  • www.inhabitat.com/ China Merchants New Energy and Panda Green Energy

VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik mencatat, neraca perdagangan Indonesia Agustus 2017, mencetak surplus US$1,72 miliar, dengan total nilai ekspor US$15,21 miliar dan impor US$13,49 miliar.

Dengan demikian secara kumulatif sejak Januari-Agustus, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus US$9,11 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, Tiongkok masih menjadi negara utama pangsa pasar ekspor non minyak dan gas nasional. Sepanjang Januari-Agustus, total ekspor Indonesia ke negeri Tirai Bambu mencapai US$12,68 miliar, atau 12,84 persen dari total ekspor.

“Kalau diidentifikasi, komoditasnya, yaitu minyak sawit mentah dan batu bara,” kata Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto, dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat 15 September 2017.

Merinci lebih jauh, persentase pangsa eskpor non minyak dan gas ke Tiongkok, secara kumulatif meningkat cukup signifikan hingga 12,84 persen. Apabila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, ekspor non minyak dan gas nasional hanya tumbuh 9,98 persen.

Kecuk memandang, meningkatnya persentase ekspor nasional ke Tiongkok, memang dapat dipahami, mengingat data perdagangan negara tersebut menunjukkan peningkatan impor, tidak hanya dari Indonesia, melainkan juga negara lain. Hal ini, tentu akan menggerakkan perekonomian Tiongkok.

“Impor Tiongkok pada Juli hanya 7,2 persen, tetapi pada Agustus ini naik 13,7 persen. Kita akan lihat di kuartal ketiga,” katanya.

Selain Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang masih dua negara yang menjadi pangsa pasar terbesar ekspor nasional. Nilai eskpor Indonesia ke AS mencapai US$11,37 miliar, atau 11,51 persen dari total ekspor, sedangkan ke Jepang mencapai US$9,29 milia,r atau 9,40 persen dari total nilai ekspor.

PM India Modi Merapat ke Xi Jinping Usai Digempur Tarif Trump 50 Persen

Sementara itu, nilai ekspor Indonesia ke negara-negara kawasan mencapai US$21,21 miliar, atau 21,48 persen dari total nilai ekspor. Sedangkan ekspor ke negara-negara di kawasan Uni Eropa, secara kumulatif mencapai US$10,84 miliar, atau 10,98 persen dari total nilai ekspor.

“Ke depan, kita harus terus menerus membuka pasar non tradisional,” ujarnya. (asp)

Trump Klaim Hampir 'Deal' soal Tarif dengan China: Saya Akan Bertemu Xi Jinping
VIVA Militer: Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)

Ekspansi Militer Tiongkok di Tibet Ancam Ekologi Himalaya dan Keamanan Air di Asia

Militerisasi yang pesat di Dataran Tinggi Tibet — rumah bagi cadangan gletser dan permafrost terbesar di Asia — telah memicu gangguan lingkungan yang dampaknya besar

img_title
VIVA.co.id
22 Agustus 2025