Waspada Pembunuh Senyap di Laut China Selatan

Kapal selam kelas Virginia.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Australia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS), sepakat untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir untuk menangkal pertumbuhan kekuatan dan kehadiran China di kawasan Laut China Selatan.

Armada Penangkapan Ikan Tiongkok Dikecam: Tambah Besar-Berpotensi 'Menguras' Lautan Dunia

Pakta Pertahanan tiga negara yang disebut Aukus telah menimbulkan kekhawatiran negara-negara di kawasan Indo-Pasifik, termasuk Indonesia, karena akan memicu bahaya perang persenjataan nuklir di kawasan. 

Kerja sama ini akan memungkinkan Australia untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir untuk pertama kalinya. Kesepakatan ini juga mencakup teknologi kecerdasan buatan, teknologi kuantum, dan siber.

Kapal Selam Tanpa Awak KSOT-008 Muncul di HUT TNI ke-80, Unggulkan Teknologi dan Persenjataan Modern, Ini Spesifikasinya

Australia mengklaim kapal selamnya tidak akan dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir, tapi hanya ditenagai dengan reaktor nuklir. Meski begitu, pengembangan kapal selam bermuatan rudal ini telah menimbulkan kekhawatiran proliferasi dan perlombaan senjata. 

Saat ini hanya ada enam negara di dunia yang punya kapal selam bertenaga nuklir yakni, AS, Rusia, China, Inggris, Prancis, dan India. Kapal-kapal itu memiliki kemampuan penggentar teramat kuat walau tanpa senjata nuklir.

Debut Perdana Kapal Selam Autonomous di HUT ke-80 TNI, Alutsista Baru Buatan PT PAL

Kapal selam bertenaga nuklir bahkan memiliki julukan pembunuh senyap. Senjata perang ini melaju jauh lebih senyap ketimbang kapal selam konvensional serta lebih sulit dideteksi.

Keunggulan Kapal Selam Bertenaga Nuklir

Keunggulan terbesar dari kapal selam bertenaga nuklir, dibanding kapal selam bertenaga diesel adalah mereka dapat menjelajah lebih dalam dan tetap tersembunyi lebih lama. Kapal selam bertenaga konvensional tidak memiliki jangkauan yang sama tanpa membuat mereka terdeteksi saat datang ke permukaan. 

Kapal selam bertenaga nuklir dapat membawa bahan bakar yang cukup untuk beroperasi hingga 30 tahun, dan hanya perlu kembali ke pelabuhan untuk pemeliharaan dan persediaan. Kapal selam bertenaga nuklir adalah “mesin paling kompleks yang dibuat manusia, bahkan lebih dari pesawat ulang-alik”, menurut seorang pakar pertahanan, seperti dilansir dari Financial Times, Selasa 28 September 2021. 

“Anda memiliki reaktor nuklir di belakang, bahan peledak tinggi di depan dan di tengah, sebuah hotel, tempat orang tinggal, dan semuanya itu berada di dalam air selama berbulan-bulan pada suatu waktu.”

Belum jelas jenis desain apa yang akan dipilih Canberra. Namun, kemungkinan akan didasarkan pada kapal selam Astute milik Inggris, yang dibangun oleh BAE Systems, atau setara kelas Virginia milik angkatan laut AS, yang dibangun oleh General Dynamics Electric Boat and Newport News Shipbuilding.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya