5 Pulau Terluar Indonesia yang Pernah Diklaim Negara Tetangga
- Dispen Koarmada RI
Meski konflik kepemilikan wilayah masih tetap bergulir hingga puluhan tahun. Diketahui, Ambalat hingga saat ini masih berstatus milik Indonesia.
3. Pulau Sebatik
Pulau Sebatik yang berbatasan langsung dengan Malaysia
- Antara/ Eric Ireng
Polemik batas negara Indonesia dengan Malaysia di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara juga menjadi permasalahan yang panjang.
Menukil beberapa sumber, pada 2019 lalu Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah Badan Informasi Geospasial (BIG) Ade Komara Mulyana mengatakan Indonesia dan Malaysia akan menyepakati penyelesaian Outstanding Boundary Problem (OBP) di Pulau Sebatik pada tahun 2019.
Sebelumnya di wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di Pulau Sebatik ditemukan sejumlah patok perbatasan yang memasuki wilayah Indonesia diperkirakan mencapai 84 hektar.
Sedangkan patok perbatasan di Desa Kinokod dan Sumantipal di Kecamatan Lumbis Ogong sejumlah patok ditemukan berada di wilayah Malaysia.
Ade menjelaskan Indonesia dan Malaysia sudah menyepakati hal tersebut secara teknis. Pilar berbatas yang dibangun Inggris-Belanda itu nantinya akan diganti dan dihancurkan.
4. Perairan Tanjung Datuk
Kawasan Pantai Tanjung Datuk, Kalimantan Barat.
- VIVAnews/ Aceng Mukaram
Masih dengan Malaysia, sebelumnya Pulau Tanjung Datuk seperti tidak mendapatkan perhatian khusus dari Indonesia, seperti pemberitaan VIVA pada Minggu, 25 Mei 2014, Nama Tanjung Datuk baru disorot setelah TNI Angkatan Laut mengusir Malaysia yang tengah membangun mercusuar. Tapi sebelum itu tak banyak yang orang tahu wilayah di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, ini.
Di pulau ini mulanya listrik tidak dapat ditemukan dan jalan-jalan sama sekali belum diaspal, warga Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, mengatakan, saban hari warga harus menyalakan genset untuk mendapatkan listrik. Dan tentu saja, bagi warga miskin ini sangat menyulitkan.
Kawasan Pantai Tanjung Datuk, Kalimantan Barat.
- VIVAnews/ Aceng Mukaram
Menyikapi pembangunan mercusuar Malaysia di Tanjung Datuk, Pemerintah RI dan Malaysia telah menyelesaikannya dengan cara damai, dan Moeldoko sebagai Panglima TNI kala itu telah menegaskan jika wilayah itu masih masuk dalam wilayah Indonesia.
Berselang lima bulan mercusuar itu dibangun, Indonesia baru merobohkannya tepatnya pada 17 Oktober 2014, hal ini dikonfirmasi Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Manahan Simorangkir, mengatakan menara suar yang sempat dibangun oleh Malaysia di Tanjung Datuk, Kalimantan Barat, sudah dibongkar.