Biden Akui AS dan Israel "Mendiskusikan" Rencana Serangan ke Fasilitas Minyak Iran

VIVA Militer: Joe Biden dan Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • timesofisrael.com

Washington, VIVA - Amerika Serikat berdiskusi dengan Israel terkait dengan apakah perlu untuk menyerang fasilitas perminyakan Iran sebagai tanggapan atas serangan rudal balasan negeri para mullah tersebut pada awal pekan ini, kata Presiden AS Joe Biden pada Kamis, 3 Oktober 2024.

Arwani PPP: Sebelum Indonesia Membuka Diplomatik, Israel Harus Dihukum Kejahatan Kemanusiaan

"Kami tengah mendiskusikan hal itu, saya pikir itu akan menjadi kecil kemungkinan…," kata Biden kepada wartawan ketika ditanya apakah kepala negara AS itu akan mendukung Israel untuk menyerang fasilitas perminyakan Iran.

Biden menambahkan bahwa tidak akan terjadi apa-apa pada hari ini sehubungan dengan rencana serangan balik yang akan dilakukan oleh pihak Israel terhadap Iran.

PKS Ingatkan Tipu Muslihat Israel, Usai Prabowo Siap Membuka Diplomatik Bila Akui Palestina

Pada Rabu, Biden mengatakan dia tidak mendukung Israel menyerang fasilitas nuklir Iran setelah Iran menembakkan serangkaian rudal secara besar-besaran ke Israel pada Selasa.

Emosi Meluap! Isak Tangis Dubes Palestina Pecah saat Bacakan Data Korban Gaza di PBB

VIVA Militer: Serangan rudal Iran ke Israel

Photo :
  • Reuters/Amir Cohen

Rangkaian rudal yang diluncurkan oleh Iran itu merupakan bentuk tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Abbas Nilforoushan.

Sementara itu, militer Israel mengatakan ada sekitar 180 rudal balistik yang ditembakkan Iran, di mana sebagian besar rudal berhasil dicegat. (ant)

Militer Israel memblokir masuk wilayah Tepi Barat Palestina

Militer Israel Hadang Rombongan Menlu Negara Arab di Tepi Barat

Militer Israel mengadang rencana kunjungan para menteri luar negeri Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UAE), Mesir, dan Qatar untuk menemui Presiden Palestina

img_title
VIVA.co.id
31 Mei 2025