Media AS Sebut Peretas China Sadap Telepon Pengacara Trump

Pidato Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS
Sumber :
  • (AP Photo/Alex Brandon)

Jakarta, VIVA - Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat mengabari salah satu pengacara calon presiden terpilih Donald Trump bahwa teleponnya telah disadap oleh peretas China, menurut laporan CNN yang mengutip sejumlah sumber pada Kamis, 7 November 2024.

Pekan lalu, FBI memberi tahu sang pengacara, Todd Blanche, bahwa para peretas berhasil menyadap rekaman suara dan pesan teks dari teleponnya, menurut para sumber.

Namun, insiden itu tidak berdampak langsung pada Trump karena konten yang diretas sebagian besar merupakan interaksi sang pengacara dengan keluarganya. Blanche terpaksa harus mengganti nomor teleponnya.

Donald Trump menyampaikan Pidato usai memenangkan Pilpres AS

Photo :
  • Tangkapan layar

Blanche adalah pengacara Trump kedua yang menjadi target peretas asing. Pada Agustus, CNN juga melaporkan bahwa Lindsey Halligan telah diretas oleh sebuah kelompok Iran.

The New York Times, yang mengutip berbagai sumber, sebelumnya melansir bahwa peretas China diduga memiliki akses ke telepon para kandidat dari Partai Republik.

Pada akhir Oktober, FBI mengatakan sedang menyelidiki penyadapan terhadap infrastruktur telekomunikasi oleh sejumlah individu yang diduga memiliki hubungan dengan Beijing.

Bursa Asia Bergerak Bervariasi Usai Trump Ancam Tarif Chip 100 Persen

Menanggapi hal itu, China mengatakan bahwa pihaknya secara tegas menentang dan memerangi serangan dan pencurian siber dalam bentuk apa pun.

Kementerian Luar Negeri China pernah menyebut AS “kerajaan peretas” dan “negara pemantau” terbesar di dunia. (ant)

Trump Akan Pasang Tarif hingga 250 Persen untuk Produk Farmasi
Presiden AS Donald Trump di Washington DC

AS-China Perpanjang Gencatan Senjata Tarif Selama 90 hari

Presiden AS Donald Trump memperpanjang gencatan senjata perdagangan dengan Tiongkok selama 90 hari

img_title
VIVA.co.id
12 Agustus 2025