WHO Sebut Upaya Pertahankan Sistem Kesehatan di Gaza Sia-sia karena Serangan Israel

VIVA Militer: Tentara Israel geruduk Rumah Sakit al-Shifa Gaza
Sumber :
  • aljazeera.com

Tehran, VIVA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pesimistis terhadap situasi di Jalur Gaza dengan mengatakan semua upayanya mempertahankan sistem kesehatan di wilayah kantong Palestina itu telah sia-sia akibat pemboman dan penembakan Israel terhadap fasilitas kesehatan di sana.

Timwas DPR Usul Pembentukan Pansus Haji 2025, Ini Alasannya

Juru Bicara WHO Margaret Harris menyampaikan pesimisme badan PBB tersebut pada Minggu malam, 29 Desember 2024, dua hari setelah terjadinya kejahatan baru rezim Zionis yang membakar Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara.

Menurut IRNA, mengutip Palestina Al-Youm, Harris mengatakan bahwa tim WHO akan segera dikirim untuk menilai kebutuhan mendesak di Gaza dan mengidentifikasi kekurangan peralatan rumah sakit.

TNI Produksi Obat dengan BPOM, Komisi I DPR Tepis Isu Dwifungsi ABRI

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan pada Jumat, 4 Oktober 2024, bahwa lebih dari 6 persen dari seluruh populasi Gaza tewas atau terluka seiring dengan hampir setahun kampanye brutal militer Israel di wilayah Palestina tersebut.

Photo :
  • ANTARA/Anadolu

"Setiap serangan terhadap rumah sakit, staf medis, dan pasien tidak dapat diterima dan harus dikutuk," katanya.

10 Warga Gaza Meninggal Dalam Sehari Akibat Kelaparan, Mayoritas Anak-anak

Sebanyak 50 orang warga Palestina, termasuk lima staf medis, tewas setelah pasukan Zionis membakar rumah sakit tersebut pekan lalu. Aksi biadab Israel itu memicu kecaman internasional.

Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengumumkan bahwa pasukan Zionis mengepung rumah sakit tersebut sebelum membakarnya.

Sementara itu, gerakan perlawanan Hamas menyebutnya sebagai tindakan kejahatan perang yang dilakukan di bawah bayang-bayang ketidakpedulian masyarakat internasional dan keterlibatan penuh Amerika Serikat dengan rezim penjajah. (ant)

Situasi porak-poranda di Jalur Gaza, Palestina

Para Pemimpin Eropa Dukung Prancis Akui Palestina: Solusi Dua Negara Harus Ditegakkan

Langkah Presiden Prancis Emmanuel Macron yang akan mengakui Negara Palestina pada September 2025 mendapat dukungan luas dari sejumlah pemimpin dunia, khususnya di Eropa.

img_title
VIVA.co.id
25 Juli 2025