Jepang Prediksi Gempa Besar di Negaranya, Bisa Tewaskan 298 Ribu Orang

Gempa Bumi di Jepang
Sumber :
  • Kyodo News via AP

Tokyo, VIVA – Setelah gempa besar mengguncang Myanmar dan berdampak hingga Thailand, Jepang merilis prediksi gempa yang lebih mengerikan yang berpotensi terjadi di wilayah mereka sendiri.

Gempa di Myanmar dilaporkan telah menewaskan 2.000 orang. Dalam waktu yang sama, Kantor Kabinet Jepang merilis laporan permodelan mega gempa yang bisa mengguncang Negeri Matahari Terbit dengan dampak yang jauh lebih besar.

Proyeksi Mega Gempa Magnitudo 9

Sebagaimana dilansir dari News.com Australia, Kamis 3 April 2025, permodelan ini memperkirakan gempa berkekuatan Magnitudo 9 dapat terjadi di Jepang.

Simulasi menunjukkan bahwa bencana ini bisa menewaskan hingga 298.000 orang dan menyebabkan kerugian ekonomi mencapai 270,3 triliun yen (Rp 30.699,15 triliun).

Selain guncangan hebat, gempa ini juga diprediksi akan memicu tsunami, menghancurkan gedung-gedung, serta menyebabkan kebakaran hebat. Sebanyak 1,23 juta orang diperkirakan harus dievakuasi untuk menghindari dampak lebih lanjut.

Gempa Bumi di Jepang

Photo :
  • Kyodo News via AP

Terusan Nankai: Sumber Potensi Bencana

Permodelan ini merupakan pembaruan dari skenario yang dibuat pada tahun 2014. Potensi gempa terbesar berada di Terusan Nankai, wilayah selatan Jepang.

Zona ini terletak di atas palung bawah laut sepanjang 800 km, membentang dari Shizuoka di barat Tokyo hingga ke ujung selatan Pulau Kyushu.

Di wilayah ini, lempeng tektonik samudra dari Laut Filipina perlahan mengalami subduksi di bawah lempeng benua Jepang.

Pergerakan lempeng yang tersangkut ini menyimpan energi dalam jumlah sangat besar, yang jika terlepas bisa menghasilkan gempa dahsyat dengan skala masif.

Tsunami dan Kerusakan Besar

Kelompok kerja manajemen bencana dari Kantor Kabinet Jepang menyatakan bahwa permodelan ini menunjukkan tsunami yang bisa menewaskan 215.000 orang, menghancurkan 73.000 bangunan, serta menyebabkan kebakaran di 9.000 bangunan lainnya.

Namun, penting untuk dicatat bahwa prediksi ini bukanlah ramalan kejadian di masa depan, melainkan simulasi berbasis data untuk mengantisipasi potensi bencana.

Bursa Asia Melesat Setelah Trump KenakanTarif Impor 15 Persen ke Jepang

Jepang secara aktif membuat proyeksi semacam ini sebagai bagian dari strategi tanggap bencana.

Kesiapsiagaan Sebelum Bencana

Bursa Asia Melemah Tertekan Data Ekspor Jepang yang Lesu

Prinsip "sedia payung sebelum hujan" menjadi dasar pendekatan Jepang dalam menghadapi ancaman gempa. Dengan memahami potensi bencana sejak dini, langkah mitigasi dan kesiapsiagaan dapat disusun untuk meminimalkan dampak sebelum semuanya terlambat.

Krisis Matcha Melanda Jepang, Harga Melambung hingga 60 Persen dan Stok Menipis!
New Toyota Corolla Cross HEV dan New Camry HEV

Saham Toyota hingga Mitsubishi Kinclong Usai Trump Pangkas Tarif Impor Jepang Jadi 15 Persen

Saham Toyota melonjak lebih dari 15 persen setelah AS memangkas tarif impor mobil Jepang dari 25 persen jadi 15 persen. Kenaikan diikuti saham Mazda hingga Hyundai.

img_title
VIVA.co.id
23 Juli 2025