Pemerintah AS Hentikan Suntikan Dana ke Harvard Senilai Rp 985 Miliar

Washington, VIVA – Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS) mengatakan pada hari Senin, 19 Mei 2025, bahwa mereka akan menghentikan hibah federal senilai US$ 60 juta (Rp 985 miliar) untuk Universitas Harvard.

"HHS mengambil tindakan tegas untuk menegakkan hak-hak sipil dalam pendidikan tinggi karena Universitas Harvard terus gagal mengatasi pelecehan anti-Semit dan diskriminasi ras, HHS menghentikan beberapa hibah multi-tahun, dengan total sekitar $60 juta selama durasi penuhnya," kata departemen itu, dikutip dari Anadolu Ajansi, Selasa 20 Mei 2025.

Dikatakan bahwa diskriminasi tidak akan ditoleransi di kampus, seraya menambahkan bahwa dana federal harus mendukung lembaga yang melindungi semua mahasiswa.

Pemerintahan Trump telah membekukan lebih dari US$ 2,2 miliar (Rp 36,1 kuadriulin) dalam bentuk hibah federal untuk Harvard dan $60 juta dalam bentuk kontrak.

Sementara itu, Harvard telah menggugat pemerintah sebagai tanggapan, dengan menuduh bahwa pembekuan dana tersebut melanggar Amandemen Pertama dan hukum federal, yang melarang presiden untuk secara langsung atau tidak langsung memerintahkan Internal Revenue Service (IRS) untuk melakukan atau menghentikan audit atau investigasi.

Presiden Harvard Alan Garber mengumumkan pada minggu lalu bahwa universitas akan menggunakan US$ 250 juta (Rp 4,1 triliun) dari dananya sendiri untuk mendukung penelitian.

Pemerintahan Trump telah mengancam akan membekukan dana federal untuk banyak universitas, termasuk Harvard, dengan alasan protes kampus yang mendukung Palestina dan program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI).

Jawaban Menohok Donald Trump Usai Disebut Dendam Pernah Ditolak Masuk Harvard

Michael Wolff, membuat teori yang menyebut Donald Trump dendam kepada Harvard karena sempat ditolak oleh universitas tersebut.

VIVA.co.id

3 Juni 2025