Geger Penemuan 58 Mayat Tak Dikenal di RS Libya, Diduga Disimpan Sejak Lama Tanpa Proses Hukum
- X/@Gerashchenko_en
Tripoli, VIVA – Pihak berwenang Libya mengumumkan pada Senin, 19 Mei 2025, bahwa mereka telah menemukan 58 mayat tak dikenal yang disimpan dalam waktu lama di dalam kamar mayat di Rumah Sakit Abu-Salem di Tripoli selatan, sebuah fasilitas yang berada di bawah kendali kelompok bersenjata yang kuat.
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di Facebook, Kementerian Dalam Negeri mengatakan kamar mayat tersebut dikendalikan oleh Stability Support Apparatus (SSA), sebuah milisi yang berafiliasi dengan Dewan Kepresidenan yang berpusat di Tripoli.
Dilansir dari China Daily, Rabu, 21 Mei 2025, kementerian itu juga mengatakan bahwa mayat-mayat tersebut telah disimpan dalam waktu lama tanpa memberi tahu pengadilan atau departemen kepolisian terkait. Pengambilan sampel forensik dan prosedur hukum kini sedang berlangsung.
Penemuan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di ibu kota setelah bentrokan bersenjata selama beberapa hari antara SSA dan Brigade 444, milisi yang setia kepada Perdana Menteri Abdul Hamid Dbeibeh.
Pertempuran meletus minggu lalu setelah seorang komandan SSA dilaporkan tewas di sebuah fasilitas yang dikuasai oleh Brigade 444.
Pada hari Minggu, 18 Mei 2025, Brigade 444 melaporkan telah menemukan kuburan massal di selatan Tripoli yang berisi 10 mayat, yang diduga telah dibunuh oleh SSA. Namun, klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.
Libya terpecah belah dan tidak stabil sejak pemberontakan yang didukung NATO pada tahun 2011 yang menggulingkan dan menewaskan Muammar Gaddafi.
Negara itu terbagi antara dua pemerintahan yang bersaing, yakni Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) yang diakui secara internasional di Tripoli, dan pemerintahan yang berpusat di timur yang didukung oleh Tentara Nasional Libya (LNA) yang dipimpin oleh komandan Khalifa Haftar.
Kelompok-kelompok bersenjata terus beroperasi dengan impunitas relatif di seluruh wilayah yang dikuasai oleh GNU, khususnya di Tripoli, tempat faksi-faksi yang bersaing sering kali bentrok memperebutkan kekuasaan dan sumber daya.