Mayat Pria Ditemukan dalam Plafon Pabrik Obat Pulogadung, Diduga Tewas Tersetrum Listrik

Evakuasi mayat pria yang ditemukan dalam plafon sebuah pabrik obat di Pulogadung
Sumber :
  • ANTARA/HO-Sudin Gulkarmat Jakarta Timur

Jakarta, VIVA – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur menyebutkan mayat pria yang ditemukan membusuk di plafon sebuah pabrik obat di kawasan Pulogadung pada Selasa malam, 29 Juli diduga tersetrum.

Hamas Ajukan Syarat Ratusan Truk Bantuan Masuk Gaza untuk Lanjutkan Perundingan dengan Israel

"Kemungkinan tadi yang telah kita temukan itu kondisi jenazah penyebabnya adalah tersetrum," kata Petugas Rescue Gulkarmat Pulogadung Yusuf Fajar Monas saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu dini hari.

Yusuf menyebut, proses evakuasi berjalan cukup sulit karena lokasi yang sempit dan kondisi jenazah laki-laki tersebut sudah dalam keadaan membusuk.

Peluru Nyasar Kena Rumah Warga di Makassar, Polisi Turun Tangan

"Korban ditemukan di atas plafon sebuah perusahaan. Karena sudah membusuk, jenazah sempat menempel pada bagian besi dan struktur plafon," jelas Yusuf.

Tim penyelamat menduga korban meninggal akibat tersengat listrik. Hal itu didasarkan pada posisi jenazah yang menempel di bagian besi yang tersambung dengan aliran listrik.

Buntut Skandal Lisa Mariana, Ridwan Kamil Tes DNA Pekan Ini di Bareskrim

"Kemungkinan korban tersengat listrik, karena tubuhnya melekat pada bagian yang teraliri listrik. Tapi untuk kepastian penyebab kematian, masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian," ucap Yusuf.

Sementara itu, Kapolsek Pulogadung Kompol Suroto mengatakan, mayat pria tersebut adalah salah seorang teknisi pada perusahaan itu.

"Terkait penemuan jenazah pada pabrik obat di Jalan Pulomas Selatan, Pulogadung itu, korban bernama Rastono (37), seorang teknisi yang bekerja di perusahaan tersebut," kata Suroto saat dikonfirmasi.

Identitas korban terungkap setelah mendapatkan keterangan dari enam saksi yang merupakan petugas keamanan pabrik, kepala teknisi, hingga teman Rastono.

Kepala teknisi perusahaan Nurudin Muslimin (56) menyatakan bahwa Rastono tidak masuk kerja sejak Senin 28 Juli 2025.

Sedangkan teman korban bernama Mustofa (34) mengaku terakhir melihat Rastono pada Sabtu (26/7) sekitar pukul 18.00 WIB dengan pakaian yang dikenakan sama seperti jenazah di plafon tersebut.

"Keterangan saksi VI (Mustofa) pada Sabtu (26/7) sekitar pukul 18.00 WIB bersama Rastono memperbaiki pompa air. Lalu Mustofa mandi di mes karyawan dan sempat melihat korban menggunakan kaos kuning dan celana panjang biru. Setelah mayat diturunkan dari plafon, Mustofa menyatakan bahwa benar mayat tersebut adalah Rastono," jelas Suroto.

Hasil pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP) juga menemukan kaki kanan korban terlilit kabel listrik. Dugaan sementara, korban meninggal akibat tersengat aliran listrik saat memperbaiki instalasi.

Lebih lanjut, Suroto menyebut, penemuan jenazah bermula ketika salah satu karyawan mencium bau tak sedap dari arah plafon gudang pada Selasa (29/7) sekitar pukul 14.30 WIB.

Lalu karyawan tersebut kemudian menghubungi petugas keamanan dan bersama-sama melakukan pengecekan.

Sekitar pukul 15.30 WIB, mereka menemukan sosok pria dalam kondisi terlentang di atas plafon mushola, mengenakan kaos kuning dan celana panjang biru. Wajah korban sudah menghitam dan tubuh mulai membusuk.

Temuan itu langsung dilaporkan ke Polsek Pulogadung. Tim gabungan dari piket reserse kriminal (Reskrim) Polsek dan Polres Jakarta Timur, bidang kedokteran dan kesehatan (Biddokkes), Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), serta tim Inafis Polres segera mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP.

Jenazah kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan visum dan autopsi guna memastikan penyebab kematian. Polisi masih mendalami kasus ini dan memeriksa sejumlah saksi.

"Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kematian korban," ucap Suroto. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya