"Seperti Engkau Belah Lautan untuk Musa, Sampaikan Botol-Botol Ini ke Gaza"

Warga Mesir ramai-ramai mengirimkan botol berisi beras ke Gaza via laut
Sumber :
  • Ist

Kairo, VIVA – Di tengah blokade ketat yang terus melumpuhkan Jalur Gaza, sekelompok warga Mesir meluncurkan sebuah inisiatif simbolis bertajuk “Dari Laut ke Laut – Sebotol Harapan untuk Gaza.” Inisiatif ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang mengalami kelaparan akut akibat terhambatnya distribusi bantuan kemanusiaan.

Dalam aksi tersebut, warga Mesir mengisi botol plastik berukuran satu hingga dua liter dengan bahan makanan kering seperti beras, lentil, dan biji-bijian.

Botol-botol tersebut kemudian dilemparkan ke Laut Mediterania dengan harapan arus laut akan menghantarkannya ke pantai Gaza dalam hitungan hari. Dalam video yang viral, nampak seorang pria Mesir melempar botol-botol berisi bahan makanan ke laut.

Pria tersebut melempar botol-botol ke tengah laut sembari berdoa dan penuh harap agar semua botol-botol ini sampai ke Gaza. “Terimalah ini wahai saudara ku (di Gaza). Ini untuk kalian,” kata pria tersebut.

“Mungkin dengan ini bisa menjadi penyebab (diampuninya dosa) di hari kiamat..Ya Allah, seperti Engkau membawa Nabi Nuh mengarungi lautan luas. Bawalah ini ke Gaza. Ya Allah jadikan lah laut ini menjadi tentara dari pasukan-pasukanMu. Ya Allah, Engkau yang belah lautan ini untuk Nabi Musa, sampaikan botol-botol ini ke Gaza,” ujarnya

Para warga menyebut aksi ini sebagai bentuk “keputusasaan yang bermartabat” di tengah kebuntuan politik dan blokade militer Israel yang menghalangi ribuan truk bantuan masuk ke wilayah Palestina. Mereka juga mengajak masyarakat di negara-negara pesisir Mediterania lainnya—seperti Libya, Tunisia, Aljazair, dan Maroko—untuk turut ambil bagian.

Menurut laporan media lokal dilansir NewArab, gagasan ini berasal dari seorang akademisi dan insinyur asal Mesir yang tinggal di Jepang. Melalui unggahan Facebook yang viral, ia menjelaskan perhitungan ilmiah di balik inisiatif tersebut.

Ia merekomendasikan penggunaan jerigen plastik 25 liter yang mampu menampung 6–8 kilogram bahan makanan, dengan ruang udara sekitar 8 liter untuk menjaga daya apung.

Menurut dia, botol atau jerigen harus dilepaskan setidaknya empat kilometer dari pantai, dengan sudut 60 derajat ke timur laut. Hal ini dimaksudkan agar arus laut—yang mengalir dari barat ke timur dengan kecepatan hingga 0,8 km per jam—dapat membawa kontainer tersebut ke pantai Gaza dalam waktu 72 hingga 96 jam, jika dikirim dari wilayah seperti Damietta atau Port Said.

Unggahan tersebut telah menyulut respons luas di media sosial. Banyak warganet menyebutnya sebagai “ungkapan tulus” dari rakyat sipil di tengah ketidakberdayaan pemerintah.

Namun, beberapa suara kritis menyerukan agar inisiatif simbolis ini berkembang menjadi gerakan rakyat yang lebih strategis dengan mendukung organisasi kemanusiaan terpercaya dan menuntut tekanan internasional terhadap Israel untuk membuka jalur bantuan darat.

Kelaparan Massal dan Krisis Kemanusiaan

Inisiatif ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional terhadap kelaparan massal di Gaza. Lebih dari 100 organisasi kemanusiaan, termasuk Save the Children, Oxfam, dan Doctors Without Borders, memperingatkan bahwa kondisi di Gaza telah mencapai titik krisis.

Giliran Finlandia Siap Akui Negara Palestina

Laporan menyebutkan lebih dari 950 truk bantuan tertahan di perbatasan Mesir–Gaza, sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat bahwa lebih dari 1.000 warga Palestina telah tewas dalam upaya mendapatkan makanan sejak Mei lalu.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyebut malnutrisi di Gaza sebagai "krisis buatan manusia". Ia menambahkan bahwa banyak petugas bantuan yang juga mengalami penurunan berat badan karena kelangkaan makanan.

Israel Kembali Langgar Gencatan Senjata, Gempur Kota-kota Lebanon Lewat Udara

Data dari Kementerian Kesehatan Gaza mencatat sedikitnya 59.219 warga Palestina tewas sejak agresi militer Israel dimulai pada Oktober 2023. Jumlah ini diyakini jauh lebih besar, mengingat ribuan korban masih terkubur di bawah reruntuhan bangunan.

Warga Palestina mengambil bantuan yang dijatuhkan di pantai Zawaida, Jalur Gaza

100 Warga Gaza Tewas Saat Berebut Bantuan Pangan

100 Warga Gaza Tewas dalam Dua Hari, PBB Peringatkan Krisis Kemanusiaan Makin Parah.

img_title
VIVA.co.id
2 Agustus 2025