Kabinet Israel Setujui Rencana Netanyahu Ambil Alih Jalur Gaza

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza, Palestina
Sumber :
  • AFP/Zain Jaafar

Israel, VIVA – Kabinet Keamanan Israel menyetujui rencana pemimpin otoritas Benjamin Netanyahu untuk mengambil alih kendali Gaza City, demikian disampaikan kantor Netanyahu, Jumat di platform X.

Wanita di Indramayu Ditemukan Tewas dengan Luka Bakar dalam Kamar Kos, Polisi Turun Tangan

"Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan bersiap mengambil alih Gaza City sambil menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di luar zona pertempuran," bunyi pernyataan tersebut.

VIVA Militer: Invasi militer Israel di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • AP/Moti Milrod
Ada Revitalisasi JPO Halte Transjakarta GOR di Otista, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya

Selain itu, Kabinet Keamanan juga menyetujui lima prinsip utama untuk mengakhiri perang: membongkar kelompok Palestina Hamas, memastikan pemulangan semua sandera -- baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal -- melucuti senjata Jalur Gaza, menjamin kendali keamanan Israel atas wilayah tersebut, serta membentuk pemerintahan sipil yang tidak dipimpin oleh Hamas maupun Otoritas Palestina.

"Mayoritas besar menteri Kabinet Keamanan meyakini bahwa rencana alternatif yang diajukan tidak akan mampu mengalahkan Hamas maupun memulangkan para sandera," tambah pernyataan itu.

KPAI Bantah Polisi, Bilang Kematian Pelajar di Padang Bukan karena Jatuh di Jembatan Kuranji

Menurut laporan jurnalis Axios Barak Ravid yang mengutip Kantor Netanyahu, kabinet menyetujui usulan perdana menteri untuk mengalahkan Hamas.

IDF akan mempersiapkan pengambilalihan Gaza City sambil memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di luar zona pertempuran.

Ynet melaporkan, pernyataan tersebut menghindari penggunaan kata “pendudukan” dan memilih istilah “pengambilalihan” guna menghindari potensi konsekuensi hukum terkait penduduk sipil.

Media KAN News menyebut pertemuan itu berlangsung sekitar 10 jam.

Usai keputusan kabinet, seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa militer pada tahap awal akan menargetkan “markas besar teroris di kota,” yang kemudian akan diperluas hingga mencakup kamp-kamp pengungsi di wilayah tengah.

Seluruh operasi ini diperkirakan berlangsung setidaknya selama enam bulan. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya