Balita di Bekasi Makan Sandal, Kertas dan Styrofoam

Balita di Bekasi makan sandal dan kertas
Sumber :
  • VIVA/Dani

VIVA – Balita berusia tiga tahun, Gibran Iztihar yang tinggal di Kampung Bulak Siladana RT 02 RW 05, Desa Jayasakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi setiap hari makan kertas dan benda lainnya. Perbuatan tidak lazim itu dilakukan Gibran Iztihar itu sejak usia satu tahun.

Ditanya soal Balita Sukabumi Tewas karena Cacingan, Menko PMK Irit Bicara: Saya Ngantuk

Ibu Gibran, Pipit Setiawati mengatakan, sudah berkali-kali melarang anaknya untuk memakan kebiasaan aneh itu. Sayangnya, dia kerap marah dan menangis kalau kebiasaan itu dihentikan paksa oleh Pipit.

"Awalnya saya tidak tahu kalau Gibran suka makan kertas, pas tahu langsung saya larang, dia malah nangis dan marah," katanya, Selasa 22 Maret 2022.

Menkes Sebut Balita Raya Meninggal Bukan karena Cacingan, tapi Infeksi

Pipit mengaku, bersama suaminya Muhamad Ikhwan sering melarang, tapi Gibran kerap memakan kertas layaknya memakan cemilan. Dan saat usia beranjak dua tahun, kebiasaan aneh Gibran semakin menjadi. Gibran bukan hanya suka makan kertas, tapi juga memakan styrofoam dan sendal juga dilalapnya. 

"Hampir setahun makan sendal, styrofoam, juga kertas. Tapi anaknya enggak pernah sakit atau ngeluh sakit habis makan kertas atau benda lainnya," kata Pipit.

Balita di Sukabumi Meninggal Tubuh Dipenuhi Cacing, Dedi Mulyadi Bekukan Dana Desa Cianaga!

Hanya saja saat Gibran buang air besar, pada kotorannya diakui Pipit, terdapat benda-benda yang sudah dimakan dalam keadaan utuh. 

"Gibran keadaannya sehat, paling kalau buang air di kotorannya ada bekas benda yang dia makan," katanya. 

Sejauh ini kata Pipit, Gibran sempat dibawa ke puskesmas untuk dicek kesehatannya sekaligus konsultasi soal kebiasaannya. Dia pun diarahkan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. 

"Setelah dibawa ke Puskesmas, saran dari dokter untuk diajak ke rumah sakit, tapi kita enggak ada ada biaya untuk perawatannya," kata Pipit. 

Saat ini Gibran menjalani hari-harinya di rumah dengan tetap melakukan kebiasaan anehnya tersebut. Pipit berharap ada perhatian dari pemerintah daerah setempat agar kebiasaan aneh anaknya itu bisa hilang.

Baca juga: Gorok 3 Anaknya, Kanti Utami: Biar Tidak Hidup Susah

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya