2 Orang Tewas Tersengat Listrik Akibat Banjir Bekasi, Wali Kota Janji Evaluasi Sistem Keselamatan

Kedua korban diketahui berasal dari Kelurahan Teluk Pucung dan Kelurahan Duren Jaya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA – Banjir yang melanda Kota Bekasi sejak Selasa (4 Maret 2025) memakan korban jiwa. Dua orang dikabarkan tewas akibat tersengat listrik di tengah upaya menghadapi genangan air yang merendam kawasan pemukiman.

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyampaikan duka mendalam atas insiden tersebut. Kedua korban diketahui berasal dari Kelurahan Teluk Pucung dan Kelurahan Duren Jaya. Tri memastikan pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap sistem kelistrikan agar kejadian serupa tidak terulang.

Korban pertama adalah seorang wanita berinisial RNA (19), warga Kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara. Peristiwa naas ini terjadi saat ayah RNA memasang mesin pompa air di rumah mereka guna mengatasi genangan banjir. Namun, mesin pompa tersebut tiba-tiba meledak, memicu aliran listrik yang membahayakan.

Sang ayah, yang berupaya mencabut aliran listrik untuk menghentikan percikan, justru terkena sengatan. Menyaksikan ayahnya tersetrum, ibu RNA dan RNA sendiri berusaha memberikan pertolongan. Namun, upaya itu berakhir tragis, karena keduanya ikut tersengat. RNA, yang menerima aliran listrik terakhir, mengalami luka paling parah.

RNA kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Primaya Bekasi Utara dalam kondisi kritis. Namun, tim medis tidak mampu menyelamatkan nyawanya, sementara sang ayah dan ibu berhasil selamat dari insiden tersebut.

“Korban dibawa ke Rumah Sakit Primaya Utara, namun dinyatakan meninggal dunia. Sementara ayah dan ibunya berhasil selamat,” ujar Tri Adhianto, Senin 10 Maret 2025.

Korban tewas kedua adalah seorang pria berinisial IW (42), warga Kelurahan Duren Jaya. Kejadian bermula ketika IW tengah membantu warga sekitar membersihkan lumpur di lapangan RW setempat. Nahas, saat terpeleset, IW secara tidak sengaja memegang tiang listrik yang masih teraliri arus, sehingga langsung tersengat dan terkapar tak sadarkan diri.

Warga yang melihat kejadian tersebut segera membawa IW ke rumah sakit terdekat. Naasnya, nyawanya tidak terselamatkan.

Perkuat Mitigasi Pascabanjir, DPRD Bekasi Tegaskan Legalitas Proyek Pemulihan Kawasan

“Dia (IW) memegang tiang listrik yang menyebabkan korban dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia,” jelas Tri Adhianto.

Menteri Lingkungan Hidup ‘Pelototi’ Pembongkaran Bangunan Setelah Banjir Puncak

Tri Adhianto mengatakan telah mengunjungi rumah duka kedua korban dan menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga. Ia berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem kelistrikan di wilayah terdampak banjir agar kejadian serupa tidak terulang.

“Saya harap keluarga bisa bersabar menghadapi musibah ini. Saya paham betapa berat cobaan ini, tetapi kita harus menerima takdir,” ujar Tri.

Cegah Banjir Besar, Pemerintah Diminta Pulihkan Daerah Aliran Sungai Kabupaten Bekasi

Pemerintah Kota Bekasi juga mengimbau warga agar lebih berhati-hati saat menggunakan peralatan listrik selama musim hujan. Masyarakat diminta untuk segera memutus aliran listrik jika ada genangan air guna menghindari risiko sengatan.

Banjir yang melanda Bekasi bukan hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi juga duka mendalam bagi keluarga korban. Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat sistem keselamatan, khususnya pada instalasi listrik di daerah rawan banjir, demi melindungi keselamatan warga.

Topan Co May menerjang Filipina menyebabkan banjir dan longsor

Topan Co-May Terjang Filipina, 25 Tewas-278 Ribu Orang Mengungsi

Topan Co-may menerjang wilayah kota Agno di provinsi Pangasinan Filipina Utara dengan kecepatan angin maksimum 120 kilometer (74 mil) per jam

img_title
VIVA.co.id
25 Juli 2025