Buntut Pesepeda Tewas, Dishub Jakarta Bakal Tertibkan Ojol dan Taksi yang Ngetem di Jalur Sepeda

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Sumber :
  • ANTARA/Mario Sofia Nasution

Jakarta, VIVA - Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan pihaknya bakal terus melakukan pengawasan dan penertiban terkait dengan jalur sepeda yang berada di ruas-ruas jalan di Jakarta.

Beda Suara Potongan Komisi Ojol, Pemerintah Diminta Tidak Keluarkan Kebijakan Angka

Syafrin mengatakan, bahwa dalam pelaksanaannya itu bakal berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait terhadap pelanggaran lalu lintasnya.

‘Kami bersama-sama dengan Kepolisian terus melakukan pengawasan dan penertiban terhadap pelanggaran lalu lintas di jalur sepeda,” ujar Syafrin dalam keterangannya pada Senin, 28 April 2025.

Tarif Taksi Diprediksi Turun, tapi Pekerjaan Sopir Terancam

Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Syafrin Liputo

Photo :
  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Syafrin menyampaikan sosialisasi mengenai pengawasan dan penertiban juga terus dilakukan sebagai strategi komunikasi publik agar jalur sepeda tetap steril.

URC Gelar Aksi 177, Berikut Tiga Tuntutan yang Disuarakan Pengemudi Ojol

Tak hanya itu, Syafrin menambahkan sosialisasi tersebut bertujuan agar jalur sepeda dapat dimanfaatkan dengan optimal bagi para pesepeda.

“Agar tidak menjadi lahan parkir ojol atau tempat ngetem angkutan taksi,” ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo menjelaskan kronologi singkat pesepeda yang tewas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Jumat, 25 April 2025.

Dia mengatakan, kecelakaan itu terjadi di Jalan MH Thamrin di depan Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat.

Pada saat itu, kata dia, korban sedang melintas di jalur khusus pesepeda. Kemudian, ada taksi yang berhenti mendadak sehingga pesepeda itu menabrak taksi dan disusul ditabrak motor.

“Tentunya ketika taksi itu berhenti mendadak, kemudian sepedanya terkena pintunya, dan ada motor dari belakang yang menabrak, ini memang kecelakaan,” kata Pramono di Jakarta Selatan, pada Minggu, 27 April 2025.

Maka itu, Pramono ingin tak ada kejadian serupa terulang kembali. Ia menegaskan, tak boleh ada taksi yang berhenti mendadak. Dia bakal melakukan penertiban terkait hal tersebut.

“Tetapi apapun, enggak boleh terulang kembali mobil taksi yang secara mendadak, parkir, ataupun berhenti di situ yang kemudian mengganggu,” kata Pramono.

Pengamanan aksi unjuk rasa pengemudi ojek online (ojol)

Fakta Demo Ojol 217: Tak Seramai yang Dijanjikan

Aksi demonstrasi besar-besaran diklaim bakal diikuti 50 ribu pengemudi ojek online (ojol) di Jakarta pada Senin 21 Juli 2025.

img_title
VIVA.co.id
21 Juli 2025