Proyek Tanggul Laut Jakarta di Muara Angke, Dinas SDA Pastikan Rumah Warga Tak Direlokasi

Ilustrasi banjir rob di Jakarta Utara
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA - Sekitar 282 bangunan rumah warga yang terdampak akibat proyek pembangunan tanggul mitigasi banjir rob di Pesisir Utara Jakarta, tepatnya di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, tidak akan direlokasi.

20 Tahun Hidup di Atas Rob, Warga Berharap Besar dengan Tanggul Laut

Hal tersebut dipastikan oleh Ketua Subkelompok Pengendalian Rob dan Pengamanan Pesisir Pantai Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Achmad Daeroby.

“Untuk warga terdampak tidak dilakukan relokasi,” ujar Achmad saat dihubungi wartawan pada Jumat, 13 Juni 2025.

Warga Muara Angke Gelar Pernikahan saat Banjir Rob, Penghulu Digendong ke Lokasi

Ilustrasi banjir rob di Jakarta Utara

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Achmad menyampaikan, bahwa proyek tanggul yang dikerjakan itu berada di atas badan jalan yang sudah ada sebelumnya sehingga tidak memerlukan proses relokasi warga.

Lowongan Jadi Pasukan Oren Jakarta Telah Dibuka, Intip Jadwalnya

“Konsep tanggul mitigasi ini adalah berupa badan jalan eksisting yang ditinggikan, sehingga dapat berfungsi pula sebagai tanggul,” ucap dia.

Pemerintah Provinsi Jakarta sebelumnya meresmikan pembangunan tanggul untuk menahan rob yang berada di kawasan Muara Angke pada hari Kamis, 12 Juni 2025.

Pembangunan tersebut menjadi langkah awal dan merupakan bagian dalam mendukung pembangunan Tanggul Laut Raksasa alias Giant Sea Wall (GSW), atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang merupakan gagasan dari pemerintah pusat.

Tanggul yang berada di kawasan Muara Angke itu akan dibangun terlebih dahulu pada tahun 2025 ini dengan panjang 1,4 kilometer dan tinggi 2,5 meter. Ketinggian itu sudah lebih tinggi dari rata-rata ketinggian ombak laut.

“Hari ini kita akan bangun tanggul kurang lebih 1,4 kilo dan tanggulnya dinaikkan 2,5 ya? Plus 2,5. Artinya kalau plus 2,5 maka ada upaya untuk menahan kalau kemudian air robnya naik sampai dengan 2,5, di atas 2,5. Sekarang ini elevasinya (ketinggian ombak) kurang lebih 1,8,” tutur Pramono.

Pramono berharap pembangunan tanggul tersebut bisa rampung pada bulan Desember 2025. Dan selanjutnya, pembangunan tanggul lanjutan di tahun 2026 sepanjang 1 kilometer.

“Tahun depan kami akan membangun kembali 1 kilometer sehingga 2,4 kilometer di tempat ini. Betul-betul hal yang berkaitan dengan banjir rob, mudah-mudahan akan tertangani secara baik,” jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya