Cerita Pilu Pedagang Distrik Blok M Ubah Kios Kumuh Jadi Ramai, Angkat Kaki Gegara Biaya Sewa Naik
- Safira/tvOnenews.com
Jakarta, VIVA – Sejumlah pedagang UMKM di District Blok M, Jakarta Selatan mengeluhkan kenaikan harga sewa kios di Blok M sehingga mereka terpaksa menutup usaha dan angkat kaki dari tempat tersebut.
Pemilik toko Pao Tiam Blok M, T menceritakan kepiluannya usai membangun usaha dari kios yang kumuh hingga dapat menghidupi kawasan Blok M, namun terpaksa angkat kaki setelah ada oknum yang memainkan harga sewa.
Pria berusia 26 tahun ini mengaku datang dan memulai usahanya dari nol bersama rekannya. Dirinya menerima kios dalam kondisi yang kumuh sehingga melakukan renovasi dengan uang pribadi mencapai Rp14 juta.
“Kami datang dalam kondisi yang sangat tidak layak, semua kondisi kios rusak parah, kumuh, hancur dan harus diperbaiki semua, serta renovasi full dan itu semua dari dana pribadi kami semua, yang mana itu membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk itu semua,” ungkap T dikutip Kamis, 4 Agustus 2025.
Pedagang UMKM di District Blok M tutup usai tarif sewa kios naik
- Safira/tvOnenews.com
“Kalau saya sendiri untuk kios saya yang ukuran 3 m2 tersebut habis Rp14 jutaan karena sangking parahnya atau rusak kondisinya pada saat kami datang untuk mendevelop kawasan tersebut,” terangnya.
Kemudian T mengungkapkan usahanya selalu ramai, bahkan tidak memandang hari, baik hari kerja hingga hari libur. Omzet yang didapatkan pun bisa mencapai Rp2 juta per hari.
“Seramai itu (pembelinya). Setiap hari ramai, hampir tidak mengenal kata sepi. Perhari omzet sekitar Rp500 ribu hingga Rp2 juta paling banyak,” kata T.
Terlebih, ia mengaku bahwa usai banyaknya pedagang yang buka usaha di lokasi tersebut, hal ini juga berdampak ramai pada pedagang-pedagang lama yang tadinya sepi dengan pembeli.
“Apalagi kami lah yang menghidupkan kembali kawasan ini menjadi viral dan ramai dengan mendevelop kawasan ini jadi kawasan kuliner dan memberikan dampak terhadap sisa-sisa pedagang lama yang notebene nya jualannya di bidang arloji, optik dan sejenisnya,” ucap T.
Ia menyayangkan dengan adanya oknum yang telah menaikkan harga sewa hingga membuat dirinya beserta pemilik UMKM yang lain hengkang dari lokasi tersebut. Bahkan pedagang yang telah lama menyewa kios juga mengaku sedih dan kesal dengan ulah oknum ini.
“Ada salah sati pedagang lama di sebelah saya, dia tidak ikut-ikutan oknum ini walau dia termasuk pedagang lama, dia sangat sedih dan kesal dengan ulah rekannya ini. Padahal sudah enak ramai, dia juga bersyukur karena kami para anak muda bisa membuat tempat ini ramai, beliau sangat senang juga meningkat pesat pembelinya,” ungkap T.
Hal yang sama juga diakui oleh pemilik toko salah satu makanan yang lain berinisial XX (44). Dirinya merupakan orang ke-7 yang menyewa kios di lokasi tersebut dan datang dalam kondisi hancur.
Ia harus mengeluarkan uang pribadi yang jumlahnya tak sedikit untuk membenahi kios untuk jualannya tersebut.
“Itu tadinya saya adalah tenant ke-7. Tadinya itu (tempat) mati benar-benar mati total. Kitanya lah orang yang bikin ramai juga, dan kita masuk itu keadaannya hancur total. Kita harus perbaiki, kita harus ngecat mulai dari rolling door,” ucap XX.
Gara-gara ulah oknum tersebut, dirinya bersama rekan-rekannya angkat kaki. Bahkan beberapa toko ada yang mengembalikan bentuk seperti pertama menyewa.
Akibat perbuatan oknum ini, XX mengaku tengah mengurus perpindahan tempat sementara yang telah difasilitasi oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun dirinya berharap agar pihak MRT juga mendukung dalam penentuan harga sewa untuk para UMKM.
“Kita belum buka (lagi), ini semua baru, jadi ada proses kemarin baru diverifikasi semua data. Tapi so far perpindahan kami pun dari area pertama ke area kedua itu pun difasilitasi, dikasih tempat untuk menampung sementara, jadi kita sangat-sangat dibantu lah. Cuma ya kita berharapnya, karena MRT juga memegang prinsipal good governance, semoga saja kita sebagai UMKM juga disupport sih harganya. Tapi untuk negosiasi kemarin ketemu sama kepala departemetnya, mereka sangat-sangat baik,” ucap XX. (tvOnenews)