Ojol di Jakarta Catat! Bakal Dapat Bonus dari Polda Metro Jaya Kalau Lapor Kejahatan di Jalan

Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Dekananto
Sumber :
  • Foe Peace/VIVA

Jakarta, VIVA – Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Polisi Dekananto Eko Purwono menegaskan, komunitas ojek online (ojol) kini menjadi mitra strategis kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Pesan Menohok Ketua Tim Reformasi Polri: Jadi Polisi Harus Ada Manfaatnya, Stop Sombong!

Menurutnya, pos polisi bukan hanya milik aparat, melainkan juga rumah bagi rakyat. Karena itu, pihaknya membuka ruang bagi para pengemudi ojol untuk memanfaatkan pos polisi sebagai posko bersama.

“Pos polisi adalah rumah bagi rakyat. Kami ingin teman-teman ojol menjadikan tempat ini sebagai posko,” kata Dekananto, Jumat, 26 September 2025.

Buzzer Disebut Buat Program Pro-Rakyat Terhambat

Ilustrasi dua orang pengemudi ojek online (ojol)

Photo :
  • vstory

Dekananto menjelaskan, insentif Rp500 ribu dari Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi itu diberikan sebagai bentuk penyemangat bagi para ojol yang hampir 24 jam berada di jalanan. Mereka dinilai berpotensi menjadi mata dan telinga polisi dalam mendeteksi maupun melaporkan tindak kriminal.

Komunitas Ojol Usul Kebijakan Transportasi Online Berbasis Data, Sarmuji Tegaskan Ini

“Oh, tadi itu sebagai penyemangat dari Bapak Kapolda. Karena teman-teman ojol ini hampir 24 jam berada di jalanan, dan mungkin ada menemukan atau melihat kejadian-kejadian kejahatan. Kalau melaporkan, akan diberikan bonus oleh Bapak Kapolda," kata dia.

Namun demikian, Wakapolda menegaskan apresiasi tersebut hanya pemicu semangat. Ia yakin para ojol tetap akan berperan aktif melaporkan tindak kejahatan meski tanpa adanya bonus.

“Saya yakin ke depan, tanpa ada bonus pun teman-teman akan memberikan informasi itu. Karena ini menjadi tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Dekananto menekankan, menjaga kamtibmas tidak bisa dilakukan oleh aparat kepolisian seorang diri. Butuh dukungan seluruh elemen masyarakat, termasuk komunitas ojol yang sehari-hari bersentuhan langsung dengan kondisi jalanan.

“Polisi menyadari bahwa menjaga kamtibmas tidak bisa sendirian. Tanpa dukungan potensi masyarakat, komunitas, dan lain-lain, kita menyadari tantangan ke depan semakin berat. Jadi bukan karena kita tidak mampu, tetapi karena kita ingin melibatkan masyarakat. Kita ingin merasakan sama-sama bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama," kata dia lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya