Jakarta Punya Taman Baru di Kebon Jeruk Jakbar, Begini Harapan Gubernur Pramono
- Dok. Istimewa
Jakarta, VIVA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan Taman Bugar di kawasan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, jadi bukti nyata kolaborasi antara Pemprov DKI dan DPRD DKI.
Ruang terbuka hijau itu disebut hadir berkat penyerapan aspirasi masyarakat yang difasilitasi DPRD DKI Jakarta, lewat Anggota DPRD DKI Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth. Adapun taman itu diresmikan olehnya Selasa, 30 September 2025.
“Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth yang mempunyai ide untuk mengusulkan dan kita juga dilakukan bersama sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, ketika Pak Kenneth reses maka inilah bentuk kolaborasi yang baik antara anggota DPRD DKI Jakarta dengan pemerintah DKI yang akhirnya terwujud taman yang akan kita resmikan bersama ini," kata Pramono dikutip Rabu, 1 Oktober 2025.
Peresmian taman tersebut juga dihadiri Hardiyanto Kenneth, Kadistamhut Fajar Sauri, Kadiskominfotik Budi Awaludin, dan Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto.
Taman Bugar dibangun di atas lahan seluas 2.150 meter persegi dengan anggaran Rp2,7 miliar. Pembangunan memakan waktu sekitar empat bulan, sejak Juni 2025. Didalamnya tersedia ruang serbaguna, jogging track, lapangan olahraga, arena bermain anak, hingga guiding block yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Selain itu, taman juga dilengkapi CCTV dan petugas pengamanan untuk menjaga keamanan warga yang beraktivitas. Pramono mengungkapkan, nama 'Taman Bugar' merupakan idenya sendiri.
"Alasan penamaan Taman Bugar adalah diskusi saya dengan Pak Kenneth baru kemarin dan saya kaget tulisannya telah menjadi Taman Bugar artinya memang disiapkan. Awalnya saya sendiri yang mengusulkan, taman ini menjadi Taman Bugar, kenapa bugar? Saya berharap masyarakat sekitar sini bisa memanfaatkan fasilitas ini secara bebas," kata dia.
Sementara itu, Kenneth menegaskan pembangunan Taman Bugar merupakan wujud nyata serap aspirasi masyarakat. Menurutnya, Jakarta sebagai kota global harus punya lebih banyak taman untuk mendukung kualitas hidup warganya.
“Nah, tentunya taman yang akan kita bangun itu semua dasarnya dari hasil serap aspirasi. Biasanya saya terima serap aspirasi, ada warga yang minta kita cek, kalau memqng tanahnya sudah menjadi aset DKI baru bisa kita kerjakan, kalau masih milik PT atau swasta mungkin kita proses dulu penyerahannya atau apapun itu baru bisa kita kerjakan," kata Kenneth.