Logo ABC

Efektifkah Tindakan Keras Terhadap Kelompok Ekstrem di Indonesia?

Aturan perundang-undangan kini memberi kewenangan lebih besar kepada kepolisian untuk menindaki terduga teroris.
Aturan perundang-undangan kini memberi kewenangan lebih besar kepada kepolisian untuk menindaki terduga teroris.
Sumber :
  • abc

Namun sebaliknya, larangan terhadap JAD justru bisa meningkatkan reputasi kelompok ini, dan pada gilirannya berfungsi dalam perekrutan anggota baru.

"Hal ini menambah reputasi mereka," jelas Isaac Kfir dari Australian Strategic Policy Institute.

Bagi mereka yang tertarik dengan JAD, katanya, larangan tersebut justru kontra produktif dan bisa menjadi pemicu untuk mempelajarinya lebih jauh.

Tak bisa bertindak tanpa bukti

Dalam serangan bom bunuh diri ke markas polisi di Surabaya, pelaku yang membawa anaknya dengan sepeda motor sebelumnya telah dicurigai polisi. Kecurigaan itu muncul setelah dia mengunjungi narapidana teroris di LP.

Polisi bahkan mendatangi keluarga tersebut. Namun, karena tidak punya bukti, polisi tak bisa berbuat banyak.

Ketika terjadi serangan, barulah polisi kaget, sama kagetnya dengan para tetangga keluarga tersebut yang tak memiliki kecurigaan apa-apa.

Police block road after suicide bombing in Surabaya
Polisi berjaga-jaga setelah serangan bom bunuh diri ke markas mereka di Surabaya pada Mei lalu.

AP: Achmad Ibrahim

Prof Barton menjelaskan bahwa revisi UU Anti Terorisme serta larangan terhadap JAD, pasti membuat kelompok-kelompok ekstrimis kesulitan untuk berkegiatan secara terbuka.