Logo ABC

Efektifkah Tindakan Keras Terhadap Kelompok Ekstrem di Indonesia?

Aturan perundang-undangan kini memberi kewenangan lebih besar kepada kepolisian untuk menindaki terduga teroris.
Aturan perundang-undangan kini memberi kewenangan lebih besar kepada kepolisian untuk menindaki terduga teroris.
Sumber :
  • abc

JAD dan jaringan kelompoknya mengisi kekosongan kelompok ekstrimis Jamaah Islamiah (JI) dilarang pada tahun 2008. JI merupakan kelompok yang mengilhami serangan Bom Bali tahun 2002 dan 2005.

Menurut Prof Barton, setelah JAD meredup dan hilang, tak bisa dihindari jika kelompok ekstremis lainnya akan menggantikan.

Dia mencontohkan Darul Islam (DI), kelompok jihadis pertama di Indonesia yang dihancurkan pada 1950-an dan 1960-an, dan para pemimpinnya dieksekusi.

Beberapa dekade kemudian, anggota keluarga yang terkait dengan DI pergi ke Afghanistan untuk bergabung dengan kelompok Mujahidin.

Pada tahun 1993, beberapa di antara mereka memisahkan diri dan membentuk Jamaah Islamiah.

Bahkan sampai hari ini, katanya, sejumlah orang Indonesia yang bergabung dengan ISIS juga berasal dari keluarga yang terkait ke jaringan Darul Islam.

"Ini menunjukkan bahwa melarang suatu kelompok tidak membuatnya hilang, atau menghentikan transfer antargenerasi," jelas Profesor Barton.

Diterjemahkan oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC Australia.