Usai Divonis, Edy Mulyadi Keluar dari Tahanan

Edy Mulyadi
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional - Usai mendapat vonis 7 bulan 15 hari penjara, Edy Mulyadi lantas keluar dari sel tahanan. Hal ini sesuai perintah majelis hakim.

Pengamat: Jika Terbukti, Tes DNA Ridwan Kamil-Lisa Bisa Berkembang ke Kasus Perzinahan

Jin Buang Anak

Pria yang diseret ke meja hijau buntut pernyataannya soal 'jin buang anak' ini keluar sel pada Senin, 12 September 2022, malam kemarin. Menurut Kepala Seksi Intel Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, Bani Immanuel Ginting, hal ini sesuai penetapan dalam putusan majelis hakim.

Tahanan Polsek Kebayoran Baru Dievakuasi Buntut Kebakaran Taman Puring, Pemadam Kebakaran Kendala Akses Air

"Benar, tadi malam sesuai penetapan dalam putusan kemarin," kata dia kepada wartawan, Selasa, 13 September 2022.

Baca juga: Edy Mulyadi Dihukum 7 Bulan 15 Hari Kasus Jin Buang Anak

Laporan Warga soal Pencemaran Nama Baik Mandek Setahun, Penyidik Polres Jakbar Diadukan ke Propam

Terbukti Bersalah

Dia mengatakan Jaksa Penuntut Umum menghormati putusan majelis hakim yang pada pokoknya menyatakan terdakwa terbukti bersalah melanggar Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana sebagaimana dalam dakwaan pertama lebih subsidair.

Kemudian, pihaknya pun melaksanakan penetapan dalam putusan majelis hakim yakni memerintahkan terdakwa segera dikeluarkan dari tahanan. Namun, jaksa juga mengajukan banding terkait putusan tersebut.

"Langsung mengajukan banding terhadap putusan tersebut dengan akte permintaan banding bomor: 41/AKTA.PID/2022/PN.JKT.PST tanggal 12 September 2022," kata dia.

Vonis 7 Bulan 15 Hari

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan vonis terhadap Edy Mulyadi yakni selama 7 bulan 15 hari kurungan penjara terkait kasus pencemaran nama baik 'tempat jin buang anak'.

Hakim ketua Adeng AK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengatakan Edy dinyatakan bersalah dengan menyebarkan berita bohong atas kasus tersebut.

"Terdakwa Edy Mulyadi terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana perbuatan menyiarkan kabar yang tidak pasti atau tidak lengkap. Sedangkan ia mengerti setidak-tidaknya patut menduga kabar demikian dapat menimbulkan keonaran di masyarakat," ujar Hakim ketua di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 12 September 2022.

Ilustrasi polisi.

Tahanan Wanita Diduga Jadi Korban Kekerasan Seksual Polisi Pangkat Bripka di Polres Luwu

Seorang tahanan wanita diduga jadi korban kekerasan seksual oleh oknum polisi berpangkat Bripka berinisial ML.

img_title
VIVA.co.id
12 Agustus 2025