Siapa Berani Cawe-cawe Perusahaan Luhut Agar Menambang Emas di Intan Jaya?

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat menjadi saksi sidang
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dia menegaskan surat bantahan itu dikirimkan ke West Wits Mining dan PT Madinah Qurrata'ain, anak perusahaan West Wits Mining pemilik konsesi tambang di Intan Jaya, pada sekitar tahun 2017-2018. 

Pengamat: Jika Terbukti, Tes DNA Ridwan Kamil-Lisa Bisa Berkembang ke Kasus Perzinahan

Toba Sejahtra meminta agar namanya dibersihkan dari daftar kerja sama itu. Perusahaan milik Luhut mengklaim tidak mau dikaitkan apalagi dilibatkan dengan bisnis tambang di Intan Jaya, Papua. "Kita tidak pernah minta jadi bagian itu," tegasnya

Haris

Photo :
  • 1487008

Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen Diragukan, Begini Respons Luhut

Sengaja Seret Toba Sejahtra

Luhut berdalih tidak tahu-menahu soal proyek Derewo Gold River di Papua. 'Gunung emas' yang dikenal Blok Wabu diketahui menyimpan potensi sumber daya emas sebesar 8,1 troy ounce atau setara Rp 207 triliun.

Laporan Warga soal Pencemaran Nama Baik Mandek Setahun, Penyidik Polres Jakbar Diadukan ke Propam

Blok tambang yang berada di Kabupaten Intan Jaya itu sebelumnya dimiliki Freeport Indonesia. Sejak 2018, tambang emas Blok Wabu itu dikembalikan ke negara dan konon tambang emas itu ingin digarap perusahaan Luhut. 
 
"Saya dengar laporan macam-macam, tapi oleh Ibu Nana dan Hedi, legal kami, itu sudah diketahui, makanya mereka nulis surat 2017-2018 membersihkan itu semua.  Kami ndak mau, bahwa ada orang yang ngaku-ngaku saya ndak tahu, pokoknya intinya kami ndak mau ada itu, itu sejak 2017," ujar Luhut membantah

"Karena perintah saya tidak ada Toba Sejahtra berbisnis di pemerintah, sejak saya masuk di pemerintahan," tegasnya mengulang bahwa perintah itu sudah dia sampaikan sejak tahun 2015

Lebih jauh, Luhut blak-blakan menyebut ada pihak yang ingin menyeret Toba Sejahtra terlibat dalam bisnis tambang di Intan Jaya. Luhut kembali menegaskan bahwa PT Tobacom Del Mandiri bukan anak perusahaan dari Toba Sejahtra Group, perusahaan yang dia rintis sejak 2004. 

"Yang saya tahu kemudian berjalan di-brief, ada orang yang mau coba ajak kita masuk, mereka (manajemen Toba Sejahtra) tidak mau karena perintah saya tadi. Jadi direksi tidak setuju untuk dicantumkan, sampai ke stock exchange di Australia mereka tulis surat tidak ingin dimasukan itu, saya kira clear," bebernya

Luhut masih percaya dengan profesionalisme anak buahnya, sekali pun sudah tidak aktif lagi di perusahaan. Luhut siap mempertanggungjawabkan secara hukum jika Toba Sejahtra Group ternyata terlibat dalam bisnis tambang emas di Intan Jaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya