Terungkap Fakta Tewasnya Iwan Sutrisman Casis Bintara TNI AL
- pixabay
VIVA Nasional – Media sosial kembali digemparkan oleh sebuah kasus pembunuhan dan kali ini menimpa seorang eks Calon Siswa (Casis) Bintara TNI AL di Lanal Nias bernama Iwan Sutrisman.
Iwan Sutrisman merupakan seorang pemuda berusia 21 tahun asal Nias, Sumatera Utara, yang memiliki mimpi cukup tinggi untuk mengabdikan dirinya kepada negara dengan menjadi anggota TNI Angkatan Laut.
Kematian Casis Bintara TNI AL ini viral dan ramai menjadi perbincangan di media sosial. Lantas, bagaimana kronologi dan fakta-fakta di balik tewasnya Iwan Sutrisman? Scroll untuk baca artikel selengkapnya berikut ini.
Tewasnya Calon Siswa (Casis)
Pupus sudah impian pemuda berusia 21 tahun asal Nias, Sumatera Utara ini. Bagaimana tidak niat menggapai mimpinya setinggi langit, namun takdir berkata lain.
Mimpinya pupus setelah kabar soal dirinya yang tewas mengenaskan usai dibunuh pun beredari di dunia jagat maya. Sebagai informasi, Iwan Sutrisman pada tahun 2022 lalu sempat mengikuti seleksi calon Bintara (Casis) TNIA AL di Lanal Nias.
Kakaknya, Antonius Paiman Telaumbanua, yang ingin membantu adiknya lolos seleksi, menitipkan Iwan kepada Serda Adan Aryan Marsal. Yang mana Serda Adan Aryan merupakan oknum anggota Polisi Militer Lanal Nias yang telah menjanjikan kelulusan Iwan asal dengan syarat imbalannya adalah uang. Untuk mengetahui fakta-fakta selengkapnya, berikut ini beberapa yang kami lansir dari berbagai sumber;
Kronologi Awal Mula Pembunuhan
Menurut keterangan berbagai informasi, bahwa kejadian tersebut terjadi saat saudara kandung Iwan yang bernama Antonius Paiman Telaumbanua ini menjumpai Serda Adan saat hendak melakukan pendaftaran calon Bintara TNI AL di Lanas Nias.Â
Pada saat itu Paiman meminta tolong agar adiknya Iwan bisa lolos proses seleksi. Sebagai seorang teman, Serda Adan pun menyanggupi kemauan dan permintaan Paiman. Sayangnya seiring berjalannya waktu, rupanya Iwan tak lolos saat mengikuti seleksi bintara gelombang II tahun 2022.
Setelah resmi tidak dinyatakan lolos, Serda Adan pun langsung menyambangi rumah Iwan dan menawarkan agar dirinya mau ikut ke Padang untuk melakukan tes lainnya. Dengan dalih, ada salah seorang pamannya yang bisa membantu kelolosan Iwan, akhirnya pemuda berusia 21 tahun ini pun tanpa pikir panjang demi mimpinya tergapai akhirnya ikut bersama Serda Adan.