Puluhan Siswa Keracunan Makan Bergizi Gratis, Istana: Badan Gizi Harus Evaluasi

Program Makan Bergizi Gratis, Program Makan Siang Gratis
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA - Pihak Istana melalui Kepala Komunikasi Kepresidenan RI, Hasan Nasbi mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mengevaluasi sekaligus memperketat pedoman prosedur dalam setiap proses penyajian Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hasan mengatakan ada 40 siswa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah yang mengalami mual dan muntah usai memakan ayam yang dimarinasi dalam penyajian makan siang bergizi gratis.

"Ada kejadian di salah satu sekolah yang dilayani oleh SPPG di Sukoharjo. 40 anak yang memakan ayam yang dimarinasi mengalami mual dan muntah-muntah," kata Hasan Nasbi dalam keterangannya dikutip pada Jumat, 17 Januari 2025.

Dia bilang insiden itu akan jadi evaluasi untuk BGN. "Kejadian semacam ini akan menjadi evaluasi yang amat penting bagi BGN untuk memperketat pelaksanaan SOP dalam setiap rantai proses penyiapan MBG. Sehingga kualitas dan kehigienisan makanan bisa terjamin," lanjut Hasan.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi

Photo :
  • VIVA/Rahmat Ilham

Hasan menyampaikan pihak sekolah langsung melaporkan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) saat puluhan siswa keracunan makanan bergizi gratis. Pihak SPPG juga langsung mengganti dengan menu makanan lain.

"SOP yang diterapkan dalam MBG ini adalah sekolah melaporkan kepada SPPG dan Puskesmas jika ada kejadian yang tidak diinginkan. Makanan langsung ditarik oleh SPPG dan kemudian diganti dengan menu lain," kata dia.

Selain itu, BGN sudah mengeluarkan aturan bahwa sampel makanan harus disimpan selama 2x24 jam. SPPG, kata dia, harus bisa mendeteksi penyebab puluhan siswa di Sukoharjo keracunan.

Sampel makanan tersebut saat ini sedang diperiksa oleh dinas kesehatan setempat.

"SOP lainnya yang diterapkan oleh BGN adalah di setiap SPPG harus menyimpan sampel makanan selama 2x24 jam. Sehingga kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Sukoharjo, penyebabnya bisa dilacak dengan cermat," jelas Hasan. 

"Saat ini sampel makanan yang disiapkan di SPPG tersebut sedang diperiksa oleh Dinas Kesehatan," ujar dia.

Meski demikian, Hasan menyampaikan puluhan siswa yang mengalami keracunan makanan itu sudah ditangani puskesmas setempat dan sudah membaik.

"Anak-anak ini sudah ditangani dan diobati di puskesmas terdekat dan keadaannya sudah kembali membaik," tutur dia.

Sebelumnya, puluhan siswa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo keracunan usai menyantap makanan program MBG, Kamis, 16 Januari 2025.  

Kepala SDN Dukuh 03 Lilik Kurniasih mengatakan insiden tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu, makanan tiba di sekolah pada pukul 09.00 WIB.

Selanjutnya, makanan tersebut disantap oleh para siswa. Usai makan, sejumlah siswa justru merasa mual dan pusing. "Ada yang merasa mual, pusing, dan ada satu anak yang muntah," katanya.

Tingkat Kehadiran Siswa Meningkat 95 Persen Setelah Ada MBG, Kata Kepala BGN

Dari 200 siswa di sekolah itu, ada sekitar sepuluh anak yang merasa mual setelah makan.

Lilik menuturkan para siswa yang merasakan gejala tersebut merupakan siswa kelas 1-6. Siswa juga mengaku mencium bau basi dari ayam tepung yang menjadi lauk dari menu hari ini.

13 Siswa di Manokwari Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, Ombudsman Cek Dapur Penyedia

Selain ayam tepung, menu MBG ada nasi putih, sayur cah wortel tahu, buah naga, dan susu. Usai kejadian tersebut, makanan yang masih tersisa langsung ditarik oleh para guru.

Usai mengalami gejala tersebut, pihak sekolah langsung menghubungi tim SPPG terkait dan petugas kesehatan dari Puskesmas Sukoharjo Kota.

DPD Optimis Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Capai Target pada 17 Agustus

"Tadi langsung ditangani oleh petugas, dan langsung diberi obat. Alhamdulillah langsung tertangani," katanya.

Gubernur Sumut Bobby Nasution meninjau program MBG

Kejar Target 200 Dapur MBG Tahun ini, Gubernur Sumut Bobby Nasution Minta Semua Pihak Perkuat Kolaborasi

Untuk Sumut ditargetkan akan berdiri 1.700 unit dapur SPPG, saat ini sudah beroperasi 77 dapur SPPG, dan hingga akhir tahun 2025 ditargetkan terbangun 200 dapur SPPG.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2025