BMH Berikan Pembinaan Bagi Mualaf di Kepulauan Mentawai
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Mentawai, VIVA – Kepulauan Mentawai selalu menyimpan cerita tentang perjuangan masyarakat yang hidup di antara ombak besar dan terpaan cuaca ekstrem.
Di sudut-sudut desa, penduduk yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan dan petani terus berupaya menyambung hidup.
Lokasi yang jauh dari kota ini membuat akses ke mana pun terasa sulit. Menariknya, Kepulauan Mentawai menjadi salah satu wilayah yang cukup pesat pertumbuhan pemeluk agama Islam.
Hal ini membuat Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH), konsisten mengawal pembinaan para mualaf sekaligus menyalurkan paket sembako di Desa Sagitsi.
“Alhamdulillah, kami bisa memperluas bantuan dan pembinaan hingga ke Desa Sagitsi, Kepulauan Mentawai. Kami menyampaikan amanah para donatur berupa sembako dan mendengarkan aspirasi warga terkait kebutuhan pembinaan keagamaan,” kata Kepala Divisi Prodaya BMH Sumatera Barat, Muhammad Hidayat Noor dikutip pada Senin, 20 Januari 2025.
BMH Berikan Pembinaan untuk Para Mualaf dan Bantuan Sembako bagi Warga Kepulauan Mentawai (Doc: Istimewa)
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Dalam pertemuan dengan warga, Hidayat menemukan betapa bantuan ini sangat berarti karena masyarakat setempat hanya bergantung pada tangkapan ikan dan hasil ladang.
“Di masa sulit seperti sekarang, sembako ini benar-benar membantu,” ujar Hidayat.
Sambutan hangat pun datang dari ibu-ibu di desa, yang berharap agar BMH tak berhenti pada kunjungan dan bantuan kali ini saja. Mereka pun menantikan kelanjutan pembinaan mualaf, pelatihan guru mengaji, dan kegiatan lain yang dapat memperkuat akidah dan kemandirian warga.
Bagi para mualaf di Desa Sagitsi, bimbingan berkelanjutan sangat penting untuk menjaga keyakinan dan memberikan pondasi yang kokoh dalam beragama.
"Semua inisiatif BMH di Kepulauan Mentawai adalah buah dari ketaatan umat dalam menunaikan zakat, infak, dan sedekah,” ujarnya.
Melalui dukungan tersebut, kata Hidayat, BMH dapat hadir di pelosok negeri membawa semangat kebaikan yang melegakan hati dan memberi dampak nyata bagi mereka yang membutuhkan.
"Semoga langkah ini terus memicu gelombang kebaikan, setinggi ombak Mentawai yang tak pernah lelah menyapa pantai," tutup Hidayat.
Irjen Agus Larang Tut Tut Wok Wok Polisi Berbunyi Saat Azan, Ini Alasannya
Korlantas Polri merespons aspirasi masyarakat soal penggunaan sirine dan strobo alias 'tut tut wok wok' yang dinilai mengganggu, terutama saat waktu ibadah.
