Cak Imin Respons Soal Efesiensi Anggaran: Ibaratkan Pil Pahit
- VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)
Tangerang, VIVA - Pemotongan anggaran sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025, mendapatkan protes dari lembaga dan kementerian.
Hal ini juga diakui oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar. Banyak pihak yang protes mengenai efisiensi anggaran tersebut. Bahkan, ia secara pribadi mengibaratkan aturan efisiensi tersebut sebagai pil pahit.
"Semua pasti protes, tapi (itu) harus, diibaratkan saya itu pil pahit," katanya di Tangerang Selatan, Senin, 10 Februari 2025.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar saat sapa dan pantau program CKG di Puskesmas Ciater, Tangerang Selatan
- VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)
Namun, Cak Imin menjelaskan, pil pahit itu memiliki makna pahit di awal, pasti bermanfaat di akhir. Sehingga, ia pun setuju dan mendukung soal efisiensi tersebut.
"Pil pahit itu pahit di awal, pasti bermanfaat untuk negara. Semua harus terima dan saya dukung terutama efisiensi," ujarnya.
Bahkan untuk Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat mengalami pemangkasan anggaran sampai dengan 50 persen. Namun, nantinya terdapat proses revisi terkait dengan aturan inpres tersebut.
"Kementerian saya saja separuh (anggaran) hilang, dari 130 miliar berkurang, tapi saya fikir bagus buat kita, efisien dalam melangkah. Dan pasti ada revisi soal aturan itu, setelah efisiensi pemotongan, nanti akan ada review mana yang memang kebutuhan prioritas, makanya seluruh pembahasan di DPR di-hold, supaya ada revisi dulu. Nanti kita cek lagi mana yang betul vital," ujarnya.
