Dedi Mulyadi soal Banjir Parah Bekasi: Saya Mohon Maaf Bikin Sengsara Rakyat Jabar

GUbernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)

Bekasi, VIVA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta maaf kepada warga Jawa Barat, terkhusus warga Bekasi, Bekasi Kota, Karawang, Depok dan Bogor yang terdampak banjir dalam beberapa hari terakhir.

Dedi Mulyadi Cabut Izin Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Imbas Longsor

Dedi Mulyadi mengakui banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Barat imbas adanya kesalahan dalam kebijakan pembangunan dan tata ruang sehingga berdampak pada kerusakan lingkungan.

"Mohon maaf kepada seluruh warga jabar apabila layanan kami dari pemerintah provinsi belum memuaskan, saya mohon maaf, dan mohon maaf kalau ada kebijakan kami yang salah yang memberikan sengsara bagi rakyat Jawa Barat. Hatur nuhun, hapunten anu kasuhun," kata Dedi Mulyadi dalam perbincangan di tvOne, dikutip Kamis, 6 Maret 2025.

Dedi Mulyadi Unggah Video Lawas Sidak Tambang Cirebon: Saya Sudah Bawel Sejak 2021

Dedi menegaskan akan mengevaluasi seluruh kebijakan pembangunan dan tata ruang di Jawa Barat, seperti janji kampanyenya saat pencalonan Gubernur Jabar.

Mobil-mobil terendam banjir di Grand Galaxy City, Bekasi.

Photo :
  • Tangkapan layar
Penampakan Siswa di Depok yang Siap Dibawa ke Barak Militer

Menurutnya, banjir dahsyat yang terjadi di Bekasi, Karawang dan Bogor karena pengelolaan tata ruang Jabar kacau. Banyak alih fungsi lahan yang tadinya lahan-lahan perkebunan, persawahan, hutan dan rawa beralihfungsi menjadi bangunan pemukiman komersil.

"Kalau sekarang paling parah ya Bekasi dan Kota Bekasi, karena apa? Karena di daerah perumahan itu mungkin bisa jadi sesungguhnya daerah untuk persawahan dan rawa dan dekat aliran sungai, sehingga kondisinya genting. Kalau di Karawang saya rasa kondisinya tidak terlalu berat," ujar Dedi

Ditambah lagi, kata dia, perilaku hidup masyarakat, sehingga sungai mengalami penyempitan, pendangkalan, membuang sampah di sungai menjadi faktor banjir di Jawa Barat. 

"Kalau di Bogor banyak rumah alami kerusakan yang anehnya banjir terjadi di daerah aliran sungai dan daerah hulu, kan ini sangat aneh, Puncak kok banjir? Cisarua kok banjir? Tapi yang paling parah itu di Bekasi dan kota Bekasi," ungkapnya

Ia pun bertekad akan mengevaluasi seluruh kebijakan tata ruang di Jawa Barat yang berpotensi merusak lingkungan dan mengembalikan fungsi-fungsi lahan yang semestinya. 

Dedi juga akan mengajak para bupati/wali kota di daerah aliran sungai dan terdampak banjir untuk merumuskan solusi bersama penanganan banjir, termasuk normalisasi dan pelebaran sungai.  

"Nah, sekarang saya menginisiasi hari Jumat akan segera merembukan masalah tersebut Pemprov Jabar akan bersama-sama bupati wali kota daerah aliran sungai tersebut untuk sama-sama kita melakukan pembebasan tanah, kita alokasikan anggaran dari APBD Provinsi dan APBD kabupaten/kota secara bertahap, sehingga nanti pemerintah pusat tinggal membangun aliran sungainya," kata Dedi

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya