Ancaman Wamentan Sudaryono kepada Mafia Komoditas Pangan

Wamentan, Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Januari 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Semarang, VIVA - Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono menegaskan bakal menindak tegas mafia yang bermain terkait stok dan harga bahan komoditas pokok selama Ramadhan dan jelang Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2025.

Bapanas: Bansos Beras 20 Kg Disalurkan ke 1.267 Penerima Bantuan di Hari Pertama

"Saya ingatkan kepada kawan-kawan pengusaha semua, enggak ada yang boleh main-main urusan pangan rakyat, ya," kata Sudaryono saat Operasi Pasar di Kantor Pos Johar, Semarang pada Senin, 10 Maret 2025.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Januari 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari
Polisi Telah Periksa 22 Saksi Terkait Kasus Beras Oplosan, Ada Perusahaan hingga Pemilik Merek

Kata dia, tindakan menimbun stok, atau mengurangi takaran barang komoditas adalah yang sama saja dengan menari di atas penderitaan orang lain, yakni rakyat kecil.

"Enggak boleh ada mafia, enggak boleh ada orang nimbun, enggak boleh orang ngatur-ngatur timbangan dengan 'takarane' dikurangi dan seterusnya, enggak boleh. Apalagi, berkongsi melakukan suatu tindak kecurangan dan kejahatan," katanya.

Mentan Amran Mau 'Sikat Habis' Produsen yang Oplos Beras Premium

Jadi, Sudaryono kembali memastikan bahwa mafia pangan atau siapapun yang mengambil keuntungan di atas penderitaan rakyat terkait komoditas pangan akan ditindak tegas. Meskipun, kata dia, sebagian pengusaha tentu punya komitmen dan jujur. Sedangkan, yang ditindak tegas ini oknum yang nakal.

"Rakyat itu sudah susah, sudah 'struggling', sudah berjuang dalam hidupnya. Jangan sampai ada orang, oknum, tidak semua. Hampir semua pengusaha Insya Allah, semuanya komit, jujur. Hanya ada satu-dua orang (tidak jujur). Bukan berarti kalau ada satu-dua orang, kemudian semuanya salah,” ujarnya.

Termasuk, kata dia, terkait adanya MinyaKita dengan takaran kurang yang beredar di pasaran, ia mengaku sudah ada temuan di Jakarta dan beberapa daerah lain, serta pelakunya sudah ditindak oleh penegak hukum.

"Sudah ditangani sama polisi, ya kita segel, kita tutup. Kemarin di Jakarta ada, kemudian ditemukan di beberapa kota yang lain. Kalau ada takaran kurang, bukan hanya ancaman akhirat, 'mlebu' neraka, tapi ancaman pidana," tegasnya.

Gerai Agri Pos dijadwalkan menggelar operasi pasar kebutuhan pokok masyarakat dimulai pada 24 Februari 2025 hingga tiga hari sebelum atau H-3 Lebaran 1446 Hijriah, atau 29 Maret 2025.

Turut hadir pada tinjauan operasi pasar di Kantor Pos Johar, antara lain Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, dan Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin.(Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya