BGN Ungkap Hasil Investigasi Dugaan Ompreng MBG Mengandung Minyak Babi

Kepala BGN, Dadan Hindayana
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

Jakarta, VIVA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan hasil investigasi dugaan ompreng atau food tray Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mengandung minyak babi.

Walkot Bandung Curhat Kehilangan 800 Ribu Wisatawan Mancanegara Setiap Tahun Imbas Bandara Husein Sastranegara Ditutup

Dadan di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Kamis, menegaskan untuk Program MBGX saat ini sebagian besar ompreng yang digunakan masih produksi dalam negeri yang rata-rata menggunakan minyak nabati sebagai bahan untuk mencetak alat makan tersebut.

"Untuk di dalam negeri, rata-rata menggunakan minyak nabati, artinya dari tumbuhan, dan kita akan fokuskan food tray ini berbasis industri dalam negeri, untuk yang impor, kami sudah koordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) agar food tray yang diimpor sudah distempel halal," katanya.

Jaksa Negara Tak Lagi Dampingi Gibran Hadapi Gugatan Ijazah SMA, Ini Alasannya

Siswi di SDN Lengkong Gudang, Serpong, Tangsel terima program MBG tanpa susu

Photo :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Dadan memaparkan, komponen di dalam ompreng sebagian besar adalah logam, salah satunya nikel, sehingga komponen minyak bukan ada dalam lapisan ompreng, melainkan digunakan saat pencetakan.

Yusril Janji Pembahasan RUU Perampasan Aset Tak Akan Makan Waktu Lama

"Jadi tidak ada minyak di dalam food tray-nya, minyak itu digunakan pada saat stamping atau pencetakan, yang digunakan pada alatnya supaya tidak panas dan mudah rusak, nah kemudian setelah dicetak, minyak itu kemudian akan dibersihkan dan direndam sehingga steril," paparnya.

Dadan juga mengemukakan, untuk Program MBG, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) membutuhkan 15 juta ompreng per bulan, sedangkan produksi dalam negeri saat ini baru bisa memenuhi 11,6 juta.

"Jadi ada kekurangan empat juta, kalau kita tutup impor takutnya program ini masih akan bergantung (untuk memenuhi kebutuhan ompreng), tetapi kemudian kita sudah kerja sama dengan BPJPH itu agar seluruh importir minta sertifikat halal ke BPJPH supaya ompreng itu nanti akan dicap halal," tuturnya.

Sebelumnya, pada Senin 8 September, Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan menyatakan pada pihaknya berencana mengunjungi pabrik di China yang memproduksi ompreng makanan yang digunakan dalam program MBG.

Ia menyampaikan upaya tersebut dilakukan untuk memeriksa kesesuaian prosedur produksi peralatan makan tersebut dengan prinsip halal, mengingat adanya isu kontaminasi minyak babi pada produk tersebut.

“Mudah-mudahan dalam minggu ini kami akan berangkat ke China karena kami tidak melayani (komentar berdasarkan) isu, tidak melayani (komentar berdasarkan) berita-berita yang hoaks. Kami harus menyaksikan lebih dulu (proses produksinya). Kami harus audit lebih dulu semuanya,” ujarnya.

Haikal mengakui bahwa sebagian ompreng makanan yang digunakan dalam program MBG diimpor dari China, karena produsen lokal tidak mampu memenuhi kekurangan 70 juta ompreng. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya