Warning! Penularan Dengue Sudah Menjangkau Lebih dari 87 Persen Wilayah Indonesia

Ilustrasi nyamuk.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA – Data Kementerian Kesehatan RI mencatat, ada 257.271 kasus dengue dengan 1.461 kematian pada tahun 2024. Bahkan hingga 16 Mei 2025, telah tercatat 56.269 kasus dan 250 kematian yang tersebar di 456 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan penularan dengue telah menjangkau lebih dari 87 persen wilayah Indonesia.

Pekan Imunisasi Dunia: Pahami 5 Jenis yang Wajib untuk Lindungi Anak dari Penyakit Serius

Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, mengamati bahwa beban dengue atau demam berdarah di masyarakat kemungkinan masih lebih besar daripada yang tercatat dalam sistem. Scroll untuk informasi selengkapnya!

“Oleh karena itu, penguatan sistem surveilans yang lebih terpadu dan real-time menjadi bagian penting dari strategi ke depan,” ujar Dante, di acara High Level Focus Group Discussion (FGD) dan peluncuran Presidium Kaukus Kesehatan DPR RI Periode 2025-2030, dikutip dari keterangannya, Senin 26 Mei 2025. 

DBD Bisa Sebabkan Kematian! Ahli: Ini Bukan Penyakit Musiman, Kena 2 Kali Bukan Kebal Tapi Jadi Lebih Parah

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Presidium Kaukus Kesehatan sendiri dibuat dalam rangka memperkuat sinergi lintas sektor untuk menanggulangi dengue sebagai ancaman kesehatan masyarakat nasional. Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif Koalisi Bersama Lawan Dengue (KOBAR Lawan Dengue) yang bertujuan mempercepat pencapaian target nol kematian akibat dengue di Indonesia pada tahun 2030.

Kasus di Minahasa Utara Melonjak dalam 3 Tahun Terakhir, Ahli Tegaskan DBD Bukan Penyakit Musiman

Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menegaskan komitmen DPR RI dalam memperkuat kebijakan kesehatan nasional melalui pembentukan Presidium Kaukus Kesehatan. 

“Kehadiran presidium ini merupakan wujud nyata komitmen legislatif dalam mendorong agenda kesehatan prioritas nasional. Dalam konteks darurat dengue yang saat ini dihadapi Indonesia, sinergi lintas sektor menjadi keniscayaan,” ujar Cucun, sapaan akrabnya.

Dante menambahkan, revisi Strategi Nasional (Stranas) Penanggulangan Dengue menjadi langkah krusial untuk mencapai target nol kematian akibat dengue pada 2030. 

“Stranas Dengue 2021–2025 telah menjadi landasan awal, namun kini perlu diperbarui dengan mempertimbangkan perkembangan lapangan—mulai dari penguatan kapasitas deteksi dini, respons cepat, dan manajemen KLB, hingga pemanfaatan pendekatan inovatif seperti vaksinasi dan teknologi wolbachia,” paparnya. 

Dalam kesempatan sama, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, mengatakan, dengue merupakan ancaman sepanjang tahun yang dapat menyerang siapa saja—tanpa memandang usia, tempat tinggal, maupun gaya hidup. 

“Karena itu, pendekatan pencegahan yang komprehensif, berkelanjutan, dan inklusif menjadi semakin penting. Kami menyambut baik inisiatif seperti KOBAR Lawan Dengue yang mendorong sinergi lintas sektor dalam membangun strategi pencegahan dengue yang lebih kuat,” tuturnya.

“Upaya bersama seperti ini sangat penting untuk mempercepat pencapaian target nol kematian akibat dengue di Indonesia. Sebagai bagian dari ekosistem kesehatan, Takeda mendukung penuh seluruh upaya pencegahan dengue di Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus menjadi mitra jangka panjang bagi para pemangku kepentingan dalam menciptakan masa depan yang lebih sehat dan bebas dari dengue,” imbuh Andreas Gutknecht.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya