Di KTT ke-46, Prabowo Dukung Timor Leste-Papua Nugini Jadi Anggota Penuh ASEAN

Presiden RI Prabowo Subianto saat menghadiri rangkaian acara KTT ke-46 ASEAN di Malaysia (sumber foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Kuala Lumpur, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan dukungannya agar Timor Leste dan Papua Nugini dapat menjadi anggota penuh ASEAN. Dukungan itu, kata Menteri Luar Negeri Sugiono disampaikan oleh Prabowo dalam sesi pleno dan retreat di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN di Malaysia, Senin, 26 Mei 2025.

Ada Pertanyaan Penyidik yang Bikin Rismon Terasa Menyakitkan: Kok Sampai Segini Kali Indonesia Pak Prabowo

Secara politik, Sugiono menyebut para negara anggota sepakat untuk menerima Timor Leste menjadi bagian dari ASEAN.

“Diharapkan pada KTT ASEAN yang ke-47 nanti Timor Leste resmi menjadi anggota tetap, anggota penuh dari ASEAN,” kata Sugiono, dikutip Selasa, 27 Mei 2025.

Di KTT ASEAN GCC, Prabowo Dorong Penguatan Ekonomi hingga Perlindungan Pekerja Migran

Presiden Prabowo Hadiri KTT ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur

Photo :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden: Laily Rachev

Dukungan yang sama juga disampaikan Prabowo untuk Papua Nugini. Sugiono mengatakan, Papua Nugini sudah cukup lama mengajukan diri sebagai anggota ASEAN. 

InJourney: Pemasangan Stair Lift Candi Borobudur Tanpa Paku dan Bor

“Seperti juga disampaikan Papua Nugini juga telah mengajukan diri sebagai anggota ASEAN sejak tahun 2018 kalau saya tidak salah suratnya dikirimkan. Dan kemudian tadi Pak Prabowo juga menyampaikan dalam intervensinya,” ujarnya.

Di sisi lain, Sugiono menyebut Prabowo juga menegaskan pentingnya menjaga sentralisasi dan kohesivitas ASEAN dalam menghadapi dinamika global.

“Di rapat pleno tadi yang menjadi pembahasan adalah mengenai community building ASEAN, antara lain dibicarakan mengenai posisi ASEAN pada saat ini. Kemudian bagaimana ASEAN memandang semua dinamika geopolitik dan bagaimana ASEAN harus bisa menghadapi dinamika tersebut,” ungkap dia.

Pada sesi pleno tersebut, para pemimpin negara anggota sepakat untuk menjaga sentralitas ASEAN. Di samping itu, ASEAN diharapkan dapat menjadi wadah yang dinamis dan mampu menyesuaikan perubahan dengan tetap memperhatikan kepentingan negara anggota. 

“Kemudian juga tadi dibahas mengenai keharusan negara-negara ASEAN untuk meningkatkan kohesivitas dan kekompakan sehingga kita benar-benar bisa menjadi kekuatan regional yang diperhitungkan,” lanjutnya. 

Selain itu, ASEAN juga diharapkan dapat menjadi sebuah kekuatan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat ASEAN. Dengan potensi dan populasi ASEAN saat ini, Menlu meyakini hal tersebut merupakan sebuah kekuatan yang besar. 

“Kita juga punya berbagai komoditas yang bisa saling diperdagangkan dan ini merupakan satu kekuatan ekonomi sendiri yang kalau dilihat secara jumlah mungkin lebih besar daripada kawasan-kawasan lain di belahan dunia yang lain,” tutur Sugiono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya