Anggota DPR Golkar Nilai Jalan Bypass Padang Krusial untuk Evakuasi Bencana

Anggota DPR RI Fraksi Golkar Zigo Rolanda (tengah).
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA - Keberadaan Jalan Bypass Padang untuk jalur evakuasi becana dinilai penting. Selain itu, dengan infrastruktur Jalan Bypass Padang bisa mengantisipasi lonjakan aktivitas lalu lintas dan mendukung pengembangan wilayah.

Empat Korban Meninggal Bus ALS di Bawa ke Padang Gara-gara Tak Ada Ruang Penyimpanan Jenazah

Demikian disampaikan Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda di sela kegiatan kunjungan spesifik dengan meninjau Jalan Bypass Padang, Jembatan Kayu, Gadang Sikabu, dan Sungai Muaro Ulakan, di Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, baru-baru ini.

“Infrastruktur ini penting guna mengantisipasi lonjakan aktivitas lalu lintas dan mendukung pengembangan wilayah pasca-penetapan zona merah tsunami di sebagian wilayah Kota Padang,” kata Zigo dalam keterangannya dikutip pada Selasa, 8 Juli 2025.

Gempa Magnitudo 4.6 Guncang Padang Panjang, Getaran Terasa hingga Kota Padang

Menurut politikus Partai Golkar itu, Jalan Bypass Padang itu memperlihatkan ada perubahan pola hunian masyarakat. Selain itu, arah pengembangan kota ke kawasan yang lebih aman dari ancaman tsunami telah mengakibatkan lonjakan penggunaan Jalan Bypass Padang.

Genangan air di Jalan Padang Bypass, Kota Padang, Sumbar, Rabu malam, 18 Agustus 2021.

Photo :
  • ANTARA
Inflasi di Kota Padang Alami Tren Penurunan

Padahal, Jalan Bypass Padang semula dirancang untuk kendaraan barang. Namun, kini jadi jalur umum yang dipadati berbagai aktivitas masyarakat.

“Kondisi di Bypass Kota Padang ini, semenjak ditetapkan sebagai zona merah potensi tsunami, banyak masyarakat dan juga pemerintah kota mengalihkan permukiman dan perkantoran ke zona hijau," lanjut Zigo. 

"Nah, zona hijau itu berada di seberang bypass sehingga jalan ini sekarang menjadi jalur umum yang padat,” jelas Zigo.

Dia menuturkan salah satu yang jadi fokus adalah usulan pelebaran jalan dari empat lajur menjadi enam atau bahkan delapan lajur. Kata Zigo, bila pelebaran tak memungkinkan maka pemerintah daerah dan DPR mendorong pembangunan jalur alternatif atau jalan baru yang menghubungkan Bungus–Dubek–Belimbing–Bandar Buat.

Dijelaskan Zigo, ia mendorong ada dua opsi yaitu menambah lajur atau membuka jalan baru.

"Jalur dari Teluk Bayur (Bungus) ke Belimbing itu sangat dibutuhkan untuk mengurai kemacetan yang makin tinggi. Apalagi arah pengembangan kota sekarang mengarah ke sekitar bypass, termasuk kawasan rumah sakit, mal, hingga pusat pelayanan publik,” tutur Zigo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya