Pasang Badan Bela 11 Terlapor Kasus Ijazah Jokowi, Abraham Samad Nekat: Saya yang Akan Dipenjara!
- ANTARA Foto/Galih Pradipta
Jakarta, VIVA - Eks Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Abraham Samad memberikan pengakuan mengejutkan. Dia mengaku siap dipenjara terkait kasus dugaan ijazah palsu Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu dikatakannya usai mengikuti deklarasi dengan tema 'Tolak Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis, Lawan Kezaliman Rezim Jokowi', Rabu, 23 Juli 2025. Deklarasi digelar terkait dengan kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.
"Kalaupun ada tawaran, misalnya siapa yang harus dipenjara, kita yang harus maju. Mari, saya yang akan dipenjara," katanya.
Roy Suryo (tengah)
- Yeni Lestari/VIVA.
Samad menegaskan dirinya mendukung penuh upaya para tokoh dan aktivis yang mau membuktikan kalau ijazah Jokowi palsu. Ia menilai, apa yang diperjuangkan harus dibela jika benar. Maka, Samad tak gentar meski ancamannya harus masuk bui.
Samad sendiri mengaku menjadi salah satu dari 12 terlapor. Adapun 11 orang lain yaitu Roy Suryo, Rismon Sianipar, Eggi Sudjana, Damai Hari Lubis, Rustam Effendi, Rizal Fadillah, Kurnia Tri Royani, Tifauzia Tyassuma, Mikkael Benyammin Sinaga, Nurdian Noviansyah Susilo, dan Ali Ridho atau Aldo Husein.
"Jadi sekali lagi, ini tidak membuat kendor saya. Tapi yang terpenting. Sekali lagi, siapapun orang yang berada dibelakang kasus ini yang ingin mengkriminalisasi 12 orang ini akan saya hadapi sampai titik darah penghabisan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, mengajak para aktivis dan akademisi supaya tidak selesai menginvestigasi guna membuktikan palsu atau tidaknya ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo.
"Polda metro jaya membuat SPDP adalah bentuk ingin menghentikan investigasi anda terhadap Pak Jokowi," ujarnya, Rabu, 23 Juli 2025.
Dia menegaskan akan terus menyuarakan keadilan. Samad mengaku siap berhadapan dengan oknum yang berupaya melindungi mantan Gubernur Jakarta tersebut.
"Siapa pun yang bermain di dalam kasus ini, baik oknum aparat atau oknum di belakang Jokowi, akan saya hadapi sampai titik darah penghabisan," katanya.