Prabowo: Kita Perlu Kritik dan Pengawasan, Tapi Kalau Nyinyir Itu Agak Lain
- Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan pihaknya terbuka dan selalu butuh kritik serta pengawasan dalam menjalankan roda pemerintahan.
Hal itu disampaikan Prabowo saat berpidato dalam acara Harlah ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di JCC, Senayan, Jakarta Pusat.
Prabowo awalnya menyebut situasi dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Namun, Indonesia tetap memegang teguh prinsip sebagai negara non-blok.
“Memang situasi dunia sedang tidak baik-baik saja kita tahu itu perang di sini perang di sini tapi Indonesia memang berusaha menjaga kita non-blok kita hormati semua, kita baik,” kata Prabowo, dikutip Kamis, 24 Juli 2025.
Prabowo mengatakan pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinannya terus berupaya melindungi kepentingan rakyat. Salah satunya saat harus melakukan negosiasi dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai tarif impor yang awalnya 32 persen menjadi 19%.
Meski mengalami penurunan, Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku heran karena masih ada pihak-pihak yang nyinyir dengan hasil negosiasi tarif.
Padahal, negosiasi itu kata Prabowo dilakukan dengan tujuan salah satunya menjaga agar tidak ada PHK pekerja-pekerja di Indonesia.
Prabowo lantas menekankan, pihaknya terbuka dan tak masalah dikritik. Namun, jika arahnya nyinyir dia berpandangan agak lain.
“Karena itu ya saya bermusyawarah saya negosiasi, selalu ada yang nyinyir. Jadi gimana ya, kita perlu kritik, kita perlu pengawasan tapi kalau nyinyir agak lain. Kita nggak ada yang bener gitu, kita mau kerja baik nggak ada yang benar,” pungkas Prabowo.
