Konflik Thailand-Kamboja Memanas, Dasco Minta WNI Tenang

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta warga negara Indonesia (WNI) di Thailand dan Kamboja untuk tetap tenang di tengah konflik antara kedua negara yang kian memanas.

Cerita Sri Mulyani Soal Buku Catatannya Tiba-tiba Kena 'Sidak' Prabowo

"Kita mengimbau kepada warga negara kita di Kamboja dan Thailand yang cukup banyak untuk tetap tenang," kata Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 25 Juli 2025.

"Dan kita minta Kementerian Luar Negeri untuk kemudian melakukan komunikasi untuk menenangkan warga negara kita," sambungnya.

DPD Optimis Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Capai Target pada 17 Agustus

Dasco menjelaskan hubungan Indonesia terhadap Kamboja maupun Thailand berjalan cukup baik. Dia pun berharap, Indonesia melalui Presiden RI Prabowo Subianto dapat menjadi jembatan untuk menengahi konflik kedua negara tersebut.

"Mudah-mudahan kementerian luar negeri maupun Presiden Indonesia juga bisa menjembatani agar hubungan kedua negara itu akan tetap baik," pungkas dia.

Kemlu Pastikan Tak Ada WNI yang Terdampak Gempa Rusia

Sebelumnya diberitakan, militer Thailand pada Kamis, 24 Juli 2025, melancarkan serangan udara terhadap posisi pasukan Kamboja sebagai respons atas serangan sistem peluncur roket BM-21 Grad dalam bentrokan di perbatasan baru-baru ini.

Militer Thailand melakukan inspeksi ranjau darat yang dipasang Kamboja

Photo :
  • AP Photo

Komando Wilayah Militer ke-2 Angkatan Darat Kerajaan Thailand yang mencakup wilayah perbatasan dengan Kamboja, mengatakan pasukan Thailand dan Kamboja bentrok pada Kamis dini hari sekitar pukul 07.45 WIB di daerah yang masih menjadi sengketa.

Awalnya, terjadi baku tembak antara pasukan darat, yang memicu ketegangan semakin memuncak. Kamboja menyerang wilayah perbatasan Provinsi Sisaket dengan sistem roket BM-21 Grad.

Sebagai balasan, kata komando itu, pada pukul 10.51, enam jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Thailand diterbangkan untuk melancarkan serangan udara terhadap pasukan Kamboja. Serangan Thailand berhasil menghantam posisi Batalion Infanteri ke-8 dan ke-9 Kamboja.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya