Sentil Soal Kasus Hasto dan Tom Lembong, Djarot: Kasus Korupsi Segede Gajah Itu Lewat!

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA — Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat, mengkritisi penegakan hukum yang dirasa tebang pilih.

Ia menyenggol kasus yang menjerat eks Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto adalah bentuk kriminalisasi kepada tokoh yang vokal mengkritisi kekuasaan.

"Yang mengkritik, yang berbeda dikriminalkan, dicari-cari salahnya, sampai ketemu masukan penjara. Kemarin terjadi kasusnya Tom Lembong dan Mas Hasto dicari sampai ketemu masukan penjara," ujarnya, Minggu, 27 Juli 2025.

Dok. Istimewa, Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Ia heran kengapa penegakan hukum terasa cuma tajam ke pihak tertentu. Kata Djarot, banyak kasus besar yang malah luput dari penegak hukum.

"Sedangkan kasus-kasus yang besar, seperti kasus minyak goreng lewat, betul? Kasus pesawat jet lewat, kasus korupsi infrastruktur di Sumatera Utara lewat, kasus Blok Medan, banyak banget kasus-kasus segede gajah seperti itu, kasus korupsi segede gajah itu lewat," kata dia.

Djarot menyindir dengan pepatah 'gajah dipelupuk mata tidak kelihatan, kutu di seberang pulau kelihatan'. Pepatah itu guna menggambarkan ketidakadilan dalam proses hukum dewasa ini.

“Itu yang terjadi sekarang, betul tidak ini? Ini kalau betul dibilang betul, jangan kemudian dianggap fitnah nanti," katanya.

Respons Panas Saat Ditanya Siap Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Abraham Samad: Saya Lawan!

Eks Gubernur Jakarta itu menekankan kekuasaan tidak masalah jika diraih lewat cara yang demokratis. Dirinya menekankan siapapun boleh memimpin dan kaya, tapi bukan dari hasil korupsi.

"Jadi boleh orang punya kekuasaan asal itu diperoleh secara konstitusional dan demokrasi," ujar Djarot.

Tom Lembong Datangi Ombudsman, Tindak Lanjuti Laporan soal Auditor BPKP

Terakhir, ia menyinggung perampokan sumber daya alam yang buat penderitaan rakyat dan kerusakan lingkungan. Dirinya prihatin, kekayaan alam dirusak serta cuma dinikmati beberapa orang.

“Jangan kaya karena mengeruk sumber-sumber daya alam dan membikin rakyat menderita dan lingkungan alam dirusak, jangan dong!” kata dia.

Komisi Yudisial Siap Proses Laporan Tom Lembong soal Hakim yang Tangani Kasusnya
Diplomat Arya Daru Pangayunan di Rooftop Kantor Kemlu

Bareskrim Tidak Ambil Alih Kasus Arya Daru dari Polda Metro Jaya, Tapi...

Dittipidum Bareskrim Polri mengatakan pihaknya tak ambil alih kasus kematian diplomat muda Kemlu, Arya Daru Pangayunan, dari Polda Metro Jaya.

img_title
VIVA.co.id
24 September 2025