Warga Kibarkan Bendera One Piece Jelang 17 Agustus, Ini Pesan Tersembunyi di Baliknya
Jakarta, VIVA – Menjelang peringatan HUT ke-80 RI pada 17 Agustus, media sosial dihebohkan dengan unggahan terkait pengibaran bendera One Piece di berbagai tempat.
Dilihat melalui unggahan akun Instagram @wakandafolk, bendera bajak laut topi jerami itu berkibar mulai dari di halaman rumah, kendaraan pribadi, hingga truk.
Dalam narasi unggagan, pengibaran bendera Jolly Roger yang identik dengan anime dan manga One Piece ini dilakukan sebagai ungkapan kekecewaan terhadap pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Sebagai simbol matinya keadilan dan kekuasaan yang korup,” demikian narasi unggahan, dikutip VIVA Jumat, 1 Agustus 2025.
“Bukan hanya merdeka. Indonesia juga harus adil, jujur, dan berpihak pada rakyatnya,” sambung narasi unggahan.
Sejarah Jolly Roger
Dilansir dari abc.ne.au, pakar bajak laut, Peter Leeson mengatakan bahwa bendera hitam menampilkan tengkorak dengan dua tulang bersilang, yang kini dikenal sebagai Jolly Roger, benar digunakan para bajak laut, sejak tahun 1715-an.
Pada masa itu, bajak laut menggunakan dua jenis bendera, merah dan hitam. Bendera merah menyiratkan tidak ada belas kasihan, pertarungan akan terjadi sampai titik darah penghabisan. Sedangkan bendera hitam, seperti Jolly Roger, masih membuka ruang negosiasi.
Seiring waktu, Jolly Roger mengalami variasi. Ada yang menambahkan gambar kerangka penuh, jam pasir, jantung berdarah, hingga potret bajak laut itu sendiri. Semua simbol dirancang untuk menebar rasa takut dan memperkuat reputasi.
Agar kisah keganasan mereka tersebar, bajak laut biasanya membiarkan satu-dua korban selamat agar cerita horor itu menyebar ke pelabuhan dan media masa, koran.
Demokrasi di Atas Kapal
Meski terkenal kejam, sistem internal bajak laut cukup demokratis. Keputusan penting diambil melalui pemungutan suara, dan kapten bisa diganti jika dianggap tak kompeten. Setiap kru mendapat bagian hasil rampasan yang setara, dan mereka bahkan memiliki dana kompensasi bagi yang terluka.
Akhir dari Era Jolly Roger
Memasuki tahun 1720-an, Inggris mulai menggencarkan pemberantasan bajak laut. Banyak gubernur kolonial diperintahkan untuk menindak tegas. Selain itu, pemerintah menawarkan pengampunan kepada para perompak agar berhenti beraksi dan menjadi privateer, atau tentara laut bayaran.
Dengan kekuatan militer laut yang semakin solid, negara akhirnya memonopoli kekuatan bersenjata. Lautan yang dulu dikuasai bajak laut kini menjadi lebih teratur. Dan simbol Jolly Roger pun perlahan menghilang dari cakrawala.