Kisah Dava Mahasiswa Asal Solo Lulus Sarjana Kedokteran Unpad Usia 19 Tahun
- tvOne/Cepi Kurnia
Bandung, VIVA – Dava, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitad Padjajaran (Unpad) angkatan 2022 asal Solo itu menjadi wisadawan termuda dalam upacara wisuda Unpad gelombang IV tahun akademik 2024/2025. Dava menyelesaikan pendidikan kedokteran kini berusia 19 tahun.
Perjalanan akademik Dava terbilang berbeda dengan teman seusianya. Ia menempuh jalur pendidikan akseleratif sejak dini, dimulai dari masuk Sekolah Dasar satu tahun lebih awal, dan melanjutkan program percepatan saat di bangku Sekolah Menengah Atas. Dengan langkah tersebut, Dava mampu menyelesaikan studi sarjananya dua tahun lebih cepat dibanding rata-rata mahasiswa.
Ilustrasi wisuda/lulus kuliah.
- Pixabay/McElspeth
Dava mengungkapkan bahwa motivasi terbesarnya dalam menyelesaikan studi berasal dari keinginan untuk membahagiakan orang tua.
“Saya ingin bisa cepat pulang dan berkumpul bersama keluarga. Karena pada akhirnya, rumah adalah tempat ternyaman,” kata Dava dalam keteranganya, Selasa 12 Agustus 2025.
Meski berasal dari luar kota, Dava memilih Unpad sebagai tempat menempuh pendidikan tinggi. Menurutnya, kualitas institusi adalah hal utama dalam menentukan tempat belajar.
“Unpad memiliki kredibilitas yang tak perlu diragukan lagi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Saya percaya bahwa lingkungan belajar yang kondusif dan fasilitas yang memadai akan mendukung proses akademik saya,” kata Dava.
Tak hanya unggul dalam bidang akademik, Dava juga aktif menyuarakan aspirasi mahasiswa. Salah satu pencapaian yang membanggakan adalah ketika ia berhasil menyampaikan aspirasi mahasiswa bidang kesehatan secara langsung kepada DPR RI, khususnya Komisi IX.
“Itu adalah momen yang sangat mengesankan bagi saya. Sebagai mahasiswa, kita adalah agent of change. Bisa menyampaikan aspirasi ke pembuat kebijakan merupakan tanggung jawab dan kehormatan besar,” ungkap Dava.
Sebagai mahasiswa rantau, Dava menyadari pentingnya menjaga semangat dan menjaga ikatan emosional dengan keluarga sebagai sumber kekuatan. Ia juga memberikan pesan kepada mahasiswa lainnya yang masih berjuang menyelesaikan studi.
“Semua orang pasti punya hambatan, tapi jangan lupa sesekali istirahat dan minta doa restu dari orang-orang tercinta di rumah. Niscaya semua akan dimudahkan,” pesannya.
Setelah lulus, Dava akan melanjutkan tahap pendidikan profesi sebagai koasisten dokter. Ia berencana menggali pengalaman terlebih dahulu sebelum menentukan jenjang pendidikan berikutnya, termasuk kemungkinan melanjutkan studi ke program spesialis.
Universitas Padjadjaran turut bangga atas prestasi yang diraih Dava. Kisah perjalanannya menjadi cerminan bahwa usia muda bukan penghalang untuk berkarya dan memberi dampak. Semoga langkah Dava dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus berkembang, mengabdi, dan memberi manfaat bagi masyarakat.
Laporan Cepi Kurnia/tvOne Bandung