Unik, Mahasiswa Baru Diospek Backpakeran Bogor-Lampung Bermodal Rp100 Ribu

Ospek mahasiswa backpaker Bogor-Lampung
Sumber :
  • Ist

Bogor, VIVA – Mahasiswa tidak sekedar belajar ilmu suatu bidang di perguruan tinggi, melainkan soft skill yang dapat membuat seseorang sukses dalam karir di pekerjaan maupun di masyarakat. 

Kisah Dava Mahasiswa Asal Solo Lulus Sarjana Kedokteran Unpad Usia 19 Tahun

Seperti Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau (Ospek) yang dilakukan Kampus Politeknik IDN (Islamic Development Network) Bogor. Kampus ini membina mahasiswa baru (maba) dengan cara unik, yakni backpaker melalui Edirace dari Bogor menuju Pantai Minang Rua, Lampung menggunakan transportasi umum.

Dalam kegiatan ini, para mahasiswa yang juga mendapat beasiswa ini bukan healing atau Jalan-jalan semata. Melainkan untuk ajang membentuk mental dan karakter, agar kelak membentuk kemampuan kepemimpinan, komunikasi berbicara, kerjasama etika kerja, hingga sikap postif lainnya. Mahasiswa juga diasah untuk mampu berpikir kritis, kreativitas dan inovasi yang tinggi.

Mahasiswa di Bandung Tusuk Temannya hingga Tewas, Tak Terima DItuduh Temui Kekasih Korban

Selama 5 hari, mahasiswa baru menempuh perjalanan darat dari Jonggol hingga Pantai Minang Rua. Dalam perjalanan berjarak lebih dari 200 kilometer ini menjadi pengalaman menguji fisik, mental, dan kebersamaan mereka. 

Para mahasiswa melakukan long march yang menguras fisik dengan menyelesaikan tantangan dan misi lapangan, mengikuti refleksi malam yang menyentuh, hingga penutupan di tepi laut. 

Dikira Sepi Peminat, Daftar Jurusan Kuliah Ini Malah Jadi Incaran Perusahaan Gede

Wakil Direktur Politeknik IDN Bidang Kemahasiswaan, Ari Ramadhan mengatakan, edurace ini merupakan sebuah program tahunan Politeknik IDN. Tujuannya, agar semua mahasiswa diajarkan untuk menggunakan kendaraan umum dengan berbagai jenis transportasi umum, mengajarkan mahasiswa mandiri dan berani untuk turun ke jalan walaupun perjalanannya jauh.

"Setiap momen punya makna. Supaya mereka belajar tentang arti kepemimpinan, solidaritas dan daya juang dalam situasi nyata. Edurace enggak cuma kegiatan orientasi, tapi titik awal untuk membentuk pribadi yang lebih siap, kuat dan bertanggung jawab," ujarnya kepada VIVA, Minggu 10 Agustus 2025.

Para Maba bermodal uang Rp100 ribu dan berangkat dari kampus Politeknik IDN Jonggol dengan berjalan kaki, kemudian naik angkot ke Cileungsi lalu ke Cibubur.

Dari sini mereka lanjut mengunakan LRT di Harjamukti Cibubur menuju stasiun Dukuh Atas BNI, transit ke MRT di Dukuh Atas BNI ke stasiun MRT Bundaran HI, lalu jalan kaki menuju Masjid Istiqlal dan Monas.  Kemudian naik Transjakarta ke kota tua, lalu naik KRL sampai Rangkasbitung dan KA lokal menuju pelabuhan Merak.

Tak hanya transportasi darat, mahasiwa juga naik kapal laut untuk menyeberang dari pelabuhan Merak ke pelabuhan Bakauheni. 

Sesampainya di daratan Pulau Sumatera, mahasiswa kemudian menaiki bus ke Bandar Lampung, dilanjutkan naik kereta menuju stasiun di Palembang. Di kota Pempek itu para mahasiwa menggelar kegiatan sharing dan bertolak ke bandar ke pantai Konsevasi Minangrua di Lampung.

Dan mereka kembali melalui rute yang sama untuk kembali ke kampusnya di Jonggol, Bogor. 

Selama perjalanan ini mahasiswa mendapat misi Mission Impossible di mana harus menjual produk semisal air mineral yang harganya menjadi dua kali lipat. Ini mengajarkan tentang komunikasi mahasiswa dalam menawarkan atau menjual sebuah produk kepada calon pembeli. Di setiap pos perjalanan itu mahasiswa harus jualan.

"Jualannya itu harus dapat keuntungan besar, mereka dilatih kemampuan komunikasi dan menawarkan produk sampai pelanggan yakin, jadi yang dijual bukan hanya sekedar air, tapi juga kemampuan komunikasi mereka, hasil keuntungan tersebut yang mereka harus kumpulkan dan menjadi modal beli tiket atau akomodasi mereka selanjutnya di perjalanan selama Edurace berlangsung," tutur Ari.

Menurut Ari, misi ini mengajarkan mahasiswa agar memiliki mental yang tangguh karena beberapa kondisi mereka mendapatkan berbagai penolakan tetapi banyak juga yang berhasil mendapatkan keuntungan dari cara mereka menjual. 

Kegiatan ini ditutup di pantai Minang Rua Lampung, dengan pidato dari Wakil Direktur III Kemahasiswaan dan juga Direktur Politeknik IDN Dedi Gunawan. Kegiatan ini mahasiswa juga menjalin keakraban bersama mentor atau asisten dosen, dosen, dan juga jajaran staf Politeknik IDN yang berkontribusi dalam menghadiri kegiatan.

"Pada saat kegiatan berlangsung di Pantai Minang Rua kami mendapat sambutan hangat dan antusias dari warga atas kegiatan mahasiswa yang dilaksanakan di sana, salah satu warga menyampaikan antusiasnya dan berharap kami bisa kembali ke tempat ini, hal tersebut adalah bentuk apresiasi pada kegiatan penutupan yang diakhiri dengan kegiatan bersih-bersih pantai mengumpulkan sampah yang ada di pantai," pungkas Ari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya