2 Ribu Warganya Lepas Status 'Miskin Ekstrem', Bupati Brebes: Bansos Itu Sementara, Keberdayaan Selamanya
- Dok. Istimewa
Brebes, VIVA – Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma dengan suara bergetar menyampaikan rasa bangga melihat warganya mampu keluar dari label kemiskinan ekstrem.
Hal itu dikatakannya saat 2.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) resmi dinyatakan 'naik kelas' dari Program Keluarga Harapan (PKH) di Gedung Islamic Center Brebes. Mereka kini tidak lagi bergantung pada bantuan sosial, melainkan mampu mencukupi kebutuhan hidup dari usaha yang digeluti.
"Brebes ini sering disebut sebagai daerah miskin ekstrem. Tapi hari ini, saya bahagia melihat masyarakat bisa hidup sejahtera. Ibu-ibunya ceria, usahanya maju, dan semangatnya luar biasa,” ujarnya, Jumat, 15 Agustus 2025.
Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma
- Dok. Istimewa
Menurutnya, capaian ini adalah bukti nyata bahwa bantuan sosial seharusnya menjadi pintu masuk menuju kemandirian, bukan ketergantungan. Dengan pencapaian ini, Brebes tak hanya memecahkan rekor nasional dalam graduasi PKH, tetapi juga menjadi model pemberdayaan sosial berbasis kemandirian yang dapat direplikasi di daerah lain.
"Bansos itu sementara, tapi keberdayaan itu selamanya,” kata dia.
Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo, mengapresiasi pencapaian ini. Menurutnya, Brebes mencatat jumlah graduasi PKH terbanyak di Indonesia.
"Sebelumnya, Kemensos menggelar graduasi di Malang dan UGM. Namun, di Brebes ini pesertanya terbanyak secara nasional. Kami menyampaikan hormat kepada Pak Gubernur, Bupati, dan seluruh pendamping PKH,” ujar Agus.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, juga mengaku terhanyut dalam suasana haru. Ia hampir menitikkan air mata ketika mendengar sambutan Bupati yang penuh emosi.
"Bupati sambutan saya hampir menangis. Menangisnya adalah tangis kebahagiaan, bahwa ibu-ibu Brebes mampu bangkit. Brebes ini subur, seperti Bupatinya,” kata Luthfi.
