Kandungan Beras Patah di Kasus Beras Oplosan Capai 59 Persen, Mentan: Ekstrem Banget
- Biro pers sekretariat presiden
Jakarta, VIVA – Menteri Pertanian, Amran Sulaiman membeberkan, dari 10 sampel beras premium medium yang diuji di kasus beras oplosan, ternyata mengandung campuran beras patah (broken rice) mencapai 59 persen.
"Kami ambil 10 (sampel), itu brokennya 30-59 persen," kata Amran, dikutip Sabtu, 16 Agustus 2025.
Hal itu jelas menyalahi aturan. Sebab, Amran mengatakan bahwa kategori beras premium medium hanya diperbolehkan memiliki kandungan beras patah hingga sebesar 15 persen saja.
Presiden Prabowo dan Mentan Amran.
- @a.amran_sulaiman.
Karenanya, kasus beras oplosan ini diakuinya benar-benar merugikan masyarakat terutama konsumen beras premium medium.
Sebab, kualitas beras yang dibeli berada di bawah standar beras premium medium sebagaimana yang sudah ditentukan.
“Ekstrem, kan? Ekstrem banget," ujarnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 30 April 2025
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Diketahui, sebelumnya Kementan telah mengungkap dugaan praktik kecurangan dalam perdagangan beras, yang menyebabkan kerugian konsumen hingga Rp 99,35 triliun akibat manipulasi kualitas dan harga di tingkat distribusi.
Amran mengungkapkan, sebanyak 212 merek beras premium dan medium yang sempat beredar di pasaran, terbukti tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan pemerintah. Dia menegaskan akan menindak tegas peredaran beras tersebut.
Langkah ini diyakini Amran juga akan mendorong struktur pasar baru yang lebih sehat, dimana konsumen lebih memilih pasar tradisional dan penggilingan gabah rakyat untuk mendapatkan ruang usaha yang lebih luas.
