Gunung Semeru Tercatat 4 Kali Erupsi, Tertinggi 700 Meter dari Atas Puncak
- ANTARA/HO-PVMBG
Jakarta, VIVA – Gunung Semeru tercatat mengalami empat kali erupsi dengan tinggi letusan sekitar 700 meter di atas puncak hingga siang hari ini. Gunung tersebut berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian mengungkapkan, erupsi Gunung Semeru pertama terjadi pada pukul 04.51 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dengan Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 129 detik.
"Erupsi kedua terjadi pada pukul 07.21 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau kurang lebih 4.176 mdpl," kata Mukdas dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang, Minggu, 7 September 2025.
Dia menjabarkan, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 115 detik.
Gunung Semeru erupsi dengan tinggi letusan 700 meter di atas puncak
- ANTARA/HO-PVMBG
Kemudian, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada pukul 09.49 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak (4.376 mdpl). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 137 detik.
Selanjutnya, erupsi keempat terjadi pada pukul 11.11 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak. Dengan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
"Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 125 detik," katanya.
Mukdas mengatakan Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Gunung Semeru kembali erupsi
- ANTARA/HO-PVMBG
"Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (Ant)