Usut Penyebab Kematian Aktivis Geothermal di Nagekeo, Polisi Lakukan Ekshumasi

Ilustrasi mayat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Kupang, VIVA – Kepolisian Resor Nagekeo, Polda NTT, merencanakan melakukan ekshumasi dan autopsi terhadap jenazah Rudolfus Oktavianus Ruma alias Vian Ruma (30), seorang aktivis lingkungan penolak Geothermal di Nagekeo yang ditemukan meninggal di sebuah gubuk di Kecamatan Nangaroro.

Kisah Reni Diduga Jadi Korban Pengantin Pesanan di China: Dijanjikan Kerja Gaji Rp 20 Juta, Disekap Lalu Dinikahkan

“Kami akan berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk melakukan ekshumasi dan autopsi agar bisa diketahui secara pasti penyebab kematian korban,” kata Kapolres Nagekeo AKBP Rachmad Muchamad Salili saat dikonfirmasi dari Kupang, Rabu sore.

Ia menegaskan pihaknya masih mendalami kasus tersebut dengan meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk orang yang pertama kali menemukan korban yakni kepala desa, ketua RT, dan pihak keluarga.

Kepala BGN: Prabowo Ingin Bertemu Mitra MBG Sepulang dari AS

Menurut dia, hasil visum luar terhadap jenazah belum dapat memastikan penyebab kematian karena kondisi tubuh korban sudah membusuk.

“Diduga korban sudah meninggal sekitar empat hari sebelum ditemukan,” ujarnya.

Mahasiswa di Gorontalo Meninggal saat Diksar Mapala

Jenazah Vian ditemukan pada Jumat 5 September di sebuah pondok di Kampung Wodo Mau, Desa Tonggo, Kecamatan Nangaroro.

Saat ditemukan, korban dalam posisi tergantung dengan seutas tali sepatu, namun lutut masih menekuk dan telapak kaki menyentuh lantai bambu.

Sejumlah barang pribadi korban, seperti telepon genggam, tas, sepatu, dan sandal, masih berada di sekitar tubuh, sementara sepeda motor korban ditemukan di luar pondok.

Vian Ruma dikenal sebagai aktivis yang menyoroti isu lingkungan dan geothermal di Nagekeo. Selain itu, ia juga bekerja sebagai guru Matematika di SMPN 1 Nangaroro.

Kapolres juga mengaku belum bisa menyampaikan lebih jauh atau secara mendalam terkait meninggalnya aktivis lingkungan tersebut. (Ant)

Kepala BGN, Dadan Hindayana

Dadan Hindayana: BGN Sudah Buat Satu Miliar Porsi MBG, 4.711 Orang Alami Gangguan Pencernaan

Setiap SPPG dapat memulai dengan jumlah yang kecil untuk menekan kasus keracunan atau gangguan kesehatan pada anak-anak di sekolah.

img_title
VIVA.co.id
23 September 2025